Aku mengirim sms itu ke beberapa sobat-sobat dan juga saudara. Setelah beberapa menit ada saudara ku yang menelpon ternyata dia tetangga kampungku,aku biasa panggil beliau Wa Kipuk. Beliau memberitahuku bahwa beliau sedang berada di Singapura untuk bekerja dan untuk uang pulsa ada di saudaranya yang deket rumahku, kata dia bicara sambil tertatih-tatih. Sepertinya ada masalah dengannya disana, dia berkata "aku sedang tak punya uang sepeserpun disini", ia berkata sambil memelas. "Lho kenapa wa? gak apa2 kok saya mah ikhlas" aku bilang. Ternyata dia berangkat ke sana tanpa membuat paspor. Disana beliau tidak di ijinkan bekerja di tempat yang di tuju.
Beberapa hari kemudian beliau datang kerumahku, disana beliau bercerita tentang keadaannya di Singapura. Setelah 2 hari datang di tempat itu beliau merasakan sesuatu yang buruk. Ingin kembali ke Jakarta tapi tak ada uang untuk pulang dan terlanjur ada disana. Akhirnya ia memutuskan untuk mencari pekerjaan dan alhamdulilah ada yang mengajaknya bekerja untuk mengurus kebun orang. Disana ia bekerja hanya untuk secuil uang untuk ongkos pulang ke Jakarta. Satu hari beliau di bayar 40 ribu dan itu belum dipotong untuk makan dan lain-lain. Karena berhasrat ingin pulang ke Jakarta beliau sampai tidak makan 2 hari hanya untuk mendapatkan ongkos pulang. Beliau tidur di sebuah masjid kecil dan disana beliau sering berdoa kepada Allah bermunajat supaya segera di beri petunjuk untuk kembali pulang ke kampung halamannya. Hari-hari berlalu akhirnya ia memiliki uang tak seberapa hanya ada beberapa rupiah di kantongnya dan dengan bermodalkan do'a yang ia panjatkan ia menuju ke pelabuhan untuk naik kapal dan pulang ke Jakarta. Sebelum berangkat ke pelabuhan ia bertemu dengan seseorang lelaki yang menyapanya ketika ia duduk di sebuah tempat. Lelaki itu berkata, "Pak bapak dari mana?", "Saya dari Jakarta mas saya ingin pulang mas." beliau berkata. "Kemana?" lelaki itu bertanya, "Ke Jakarta mas" beliau menjawab. "Memang bapak bekerja apa disini?" Lelaki itu dengan penasaran bertanya. "Bekerja di kebun mas", "Terus bapak tidur dimana" lelaki itu kembali bertanya. "Disitu mas di masjid situ" dia kembali menjawab dengan pelan. "Lho kenapa tidak sewa penginapan aja mas, disana ada tempat murah", "Boro-boro menginap mas makan aja belum dari kemarin, ngumpulin uang untuk pulang mas" belia berkata. Lelaki itu menangis sambil merangkul beliau dan memberikan uang kemudian mengajaknya makan di sebuah warung. Disana beliau bercakap-cakap banyak dengan lelaki itu. Selesai makan beliau berkata, "Mas ini kembalian uang tadi makan" beliau memberikan uang 70rb sisa makan tadi. "Udah mas ambil saja" kata orang itu sambil beranjak pergi menuju ke suatu tempat. Alangkah senangnya beliau kala itu. Beliau jadi punya tambahan uang untuk ongkos naik Kapal. Berjuta syukur beliau ucapkan tak ada hentinya. Paginya ketika beliau hendak berangkat pulang ia bertemu dengan seorang perempuan dan bercerita tentang keadaan beliau. Apa yang terjadi? Wanita itu memberikan beberapa uang kepada Wa Kipuk, Subhanallah. Sekarang beliau punya ongkos untuk pulang ke kampung halamannya. Malamnya beliau shalat tahajud dan tiada hentinya berucap syukur kepada Allah SWT atas apa yang terjadi padanya. Ia percaya bahwa seorang hamba yang berdo'a dan mendekatkan diri dengan tulus ikhlas pada Allah Insya Allah, Allah akan menolong kita dengan bagaimanapun keadaannya. Mungkin ini balasan Allah atas ketulusannya membantu orang lain ketika di kampung halaman. Dia adalah sosok seorang yang kalem, jujur, dan suka membantu orang lain.
Dari kisah di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa semua jenis kebaikan apapun yang kita lakukan suatu saat pasti Allah akan membalasnya dengan sesuatu yang lebih. Dan ketika kita bersungguh-sungguh dengan tulus ikhlas berdoa dan bermunajat kepada Allah, Insya Allah, Allah akan membantu kita menyelesaikan persoalan yang ada.
1 comments:
mantap artikelnya......menambah pengetahuan saya....kunjungi juga blog saya, http://ponda-samarkand.blogspot.com
Post a Comment