Adalah sangat wajar bagi setiap manusia yang serba berambisi ingin mendapatkan kepuasaan karena manusia diciptakan oleh Tuhan dibekali dengan nafsyu. Tetapi dengan nafsu ini bukan berarti manusia menjadi manusia yang sangat rakus menghalalkan segala cara demi mendapatkan apa yang di inginkan. Tuhan juga menciptakan pasangan yang akan mengalahkan nafsyu yaitu sabar dan syukur. Dengan bersabar kita akan lebih kuat ketika kita menghadapi sesuatu yang menyakitkan dalam hidup ini untuk selanjutnya bangkit kembali. Dengan bersyukur kita akan lebih merendahkan hati kita bahwa pemilik semua ini adalah Allah Yang Maha Kuasa. Kita akan merasakan ketenangan hidup yang lebih berarti tatkala kita mempunyai sifat syukur.
Dalam salah satu Reality Show di salah satu stasiun TV swasta ada acara orang kaya yang bertukar hidup dengan orang miskin dan sebaliknya orang miskin hidup di kehidupan orang kaya. Orang miskin yang hidup di kehidupan orang kaya sangat menikmati kehidupan barunya walau kadang kesulitan beraktivitas karena belum terbiasa beraktivitas di kehidupan orang kaya. Sementara orang kaya yang hidup di kehidupan orang miskin juga kesulitan karena terbiasa hidup di suasana yang serba ada. Disini saya dapat menyimpulkan keduanya sama sama tidak enak. Kenapa? Karena sebenarnya yang menjadi satu-satunya tolak ukur kebahagiaan bukanlah harta dan materi. Lalu apakah itu? Ya anda benar itu adalah rasa syukur. Orang kaya akan bahagia jika mensyukuri titipan Illahi itu dan dapat menggunakannya ke jalan yang benar bukan jalan yang di bisikan oleh nafsyu.
Siapakah yang ingin kaya? Semua pasti ingin kaya. Saya juga. Kita pasti semua berusaha untuk mengumpulkan materi dan menjadi kaya. Tapi mengapa ya kita itu selalu merasa kurang dengan apa yang kita punya? Kita sudah punya pekerjaan tapi ingin motor, setelah punya motor kita ingin mobil, setelah punya mobil satu ingin dua. Setelah punya dua mobil ingin rumah, setelah punya rumah ingin rumah mewah, dst. Begitulah keinginan manusia yang tiada habisnya karena bisikan nafsyu selalu ada.
Jadi jangan-jangan yang kurang itu bukan harta dan materi tetapi rasa syukur kita ya?
Dengan menanamkan rasa syukur kita akan selalu merasa tenang menjalani hidup ini karena apabila rasa syukur tidak ada dalam konsep diri kita maka jiwa ini akan selalu di lumuti oleh hasrat-hasrat keinginan syaitan seperti yang kita tahu tugas syaitan itu menjerumuskan manusia.
Jika kita bersyukur dunia akan terasa indah bagaimana pun keadaannya.
Semoga bermanfaat.
Dalam salah satu Reality Show di salah satu stasiun TV swasta ada acara orang kaya yang bertukar hidup dengan orang miskin dan sebaliknya orang miskin hidup di kehidupan orang kaya. Orang miskin yang hidup di kehidupan orang kaya sangat menikmati kehidupan barunya walau kadang kesulitan beraktivitas karena belum terbiasa beraktivitas di kehidupan orang kaya. Sementara orang kaya yang hidup di kehidupan orang miskin juga kesulitan karena terbiasa hidup di suasana yang serba ada. Disini saya dapat menyimpulkan keduanya sama sama tidak enak. Kenapa? Karena sebenarnya yang menjadi satu-satunya tolak ukur kebahagiaan bukanlah harta dan materi. Lalu apakah itu? Ya anda benar itu adalah rasa syukur. Orang kaya akan bahagia jika mensyukuri titipan Illahi itu dan dapat menggunakannya ke jalan yang benar bukan jalan yang di bisikan oleh nafsyu.
Siapakah yang ingin kaya? Semua pasti ingin kaya. Saya juga. Kita pasti semua berusaha untuk mengumpulkan materi dan menjadi kaya. Tapi mengapa ya kita itu selalu merasa kurang dengan apa yang kita punya? Kita sudah punya pekerjaan tapi ingin motor, setelah punya motor kita ingin mobil, setelah punya mobil satu ingin dua. Setelah punya dua mobil ingin rumah, setelah punya rumah ingin rumah mewah, dst. Begitulah keinginan manusia yang tiada habisnya karena bisikan nafsyu selalu ada.
Jadi jangan-jangan yang kurang itu bukan harta dan materi tetapi rasa syukur kita ya?
Dengan menanamkan rasa syukur kita akan selalu merasa tenang menjalani hidup ini karena apabila rasa syukur tidak ada dalam konsep diri kita maka jiwa ini akan selalu di lumuti oleh hasrat-hasrat keinginan syaitan seperti yang kita tahu tugas syaitan itu menjerumuskan manusia.
Jika kita bersyukur dunia akan terasa indah bagaimana pun keadaannya.
Semoga bermanfaat.
0 comments:
Post a Comment