Home » » Siapa yang salah? Nasib atau diri kita?

Siapa yang salah? Nasib atau diri kita?

Written By Wawan Setiawan on Saturday, March 17, 2012 | 10:49 AM

Seringkali kita menyalahkan keadaan dengan apa yang terjadi pada diri kita. Kita lebih suka menyalahkan orang lain daripada berinstrospeksi mencari kesalahan sendiri. Banyak sekali orang-orang sekitarku yang lebih menyalahkan kebijakan pemerintah daripada mencari solusi jalan keluar masalah tersebut. Ada sebuah kisah menarik dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud, Nasa'i dan Tirmidzi.
Ada seorang lelaki dari kaum Anshar yang menghadap Rasulullah yang mengeluhkan nasibnya tak kunjung baik. Lelaki itu meminta agar diberikan sesuatu untuk kehidupannya,
"Wahai Rasulullah aku meminta sesuatu untuk dimakan untuk hari ini"
"Memangnya kamu tidak punya sesuatu di rumahmu" kata Rasulullah.
"Hamba cuma punya sehelai kain dan gelas besar yang dipakai untuk minum, wahai Rasulullah"
"kalau begitu bawalah kesini apa yang kau punya"
Kemudian lelaki itu pulang dan kembali sambil membawa sehelai kain dan gelas besar dan menghadap kembali ke Rasulullah.
"Wahai Rasulullah hamba membawa apa yang kau perintahkan" kata sang lelaki.
"wahai para sahabatku siapa yang hendak membeli barang-barang lelaki ini" kata beliau kepada para sahabatnya.
"aku berani membelinya dengan harga satu dirham wahai Rasulullah" kata seorang sahabat.
"adakah seseorang yang berani membelinya dengan harga yang lebih tinggi dari satu dirham" kata Rasulullah kepada para sahabat.
"aku berani membelinya sebesar dua dirham wahai Rasulullah" jawab salah seorang sahabat  Rasulullah.
Kemudian barang-barang dari lelaki itu di beli oleh salah seorang sahabat.
"wahai saudaraku sekarang kamu punya uang dua dirham,tolong nanti yang satu dirham kamu belikan makanan buat anak isterimu dan yang satu dirham tolong kau belikan kapak setelah itu kamu bisaa kembali lagi kesini" kata Rasulullah.
Akhirnya lelaki itu pulang dan membelikan makanan untuk anak isterinya dan setelah itu dia menghadap ke Rasulullah.
"wahai Rasulullah hamba telah membelikan makanan yang satu dirham dan yang satu dirhamnya lagi hamba bellikan kapak ini" kata lelaki itu.
"sekarang kamu pergi ke hutan dan gunakan kapak ini untuk mencari kayu kemudian juallah ke pasar. Saya tidak mau melihatmu selama 15 hari" jawab Rasulullah.
Lelaki itu pun pergi mencari kayu ke hutan dan akan kembali ke Rasulullah setelah 15 hari.
Setelah 15 hari lelaki itu kembali mendatangi Rasulullah.
"wahai Rasulullah hari ini hamba mempunyai uang 10 dirham sekarang hamba bisa membeli makanan untuk anak isteri hamba"
Rasulullah tersenyum sembari melihatnya.
Ada hikmah di balik kisah tersebut, pertama hindarilah sifat meminta kepada orang lain. Usahakan semua yang didapat adalah berasal dari jerih payah sendiri dan hasil keringat sendiri. Kedua, hindarkan sifat menyalahkan orang lain karena mungkin saja apa yang terjaadi itu berasal dari kesalahan kita sendiri. Seperti yang terjadi kepada lelaki itu yang mengadukan nasibnya ke Rasulullah.
Semoga kisah ini bermanfaat.
Salam sukses.

0 comments:

Spoiler Untuk lihat komentar yang masuk:

Post a Comment

 
Copyright © 2011. Sang Pemenang . All Rights Reserved.
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template modify by Creating Website