"Sosok" Ketua Paling Menyebalkan

Written By Wawan Setiawan on Thursday, March 28, 2013 | 10:33 AM

Thursday, March 28, 2013

Bagi sebagian orang, masa lalu selalu saja identik dengan kenangan kelam atau pun hal buruk yang pernah dilakukan. Saya pun berpikir demikian. Kenangan masa lalu bagi saya adalah sebuah peristiwa atau pun hal yang paling bodoh yang pernah saya lakuin dan tidak akan pernah saya ulangi lagi di masa sekarang. Jika sejenak merenung dan kembali ke masa lalu, semua terasa sangat janggal. Ingin rasanya saya menata kembali alur cerita masa lalu tersebut.

Ketika ku membuka mata dan melihat apa yang terjadi di masa sekarang, sangat disayangkan ketika seorang remaja sekolahan yang hanya pulang pergi bertemu guru, kemudian siang hari bermain bersama kawan-kawan, mangkal di warung, beli rokok, kemudian ngobrol sana-sini tak jelas. Masih mending bila ngobrolnya masalah positif atau pun pelajaran di sekolah, yang terjadi banyaknya, kalo bukan masalah cinta ya paling ngobrol yang gak penting, hehe.

Waktu itu saya pernah menceburkan diri keluar dari zona nyaman, mungkin karena bisikan hati. Saya mencoba terjun ke dunia organisasi, selain karena nasihat guru-guru sejak dari smp, di sma pun demikian yang kurang lebihnya saya diberi nasihat oleh guru seperti ini, "kamu harus belajar berorganisasi, suatu saat nanti kamu akan terjun ke masyarakat dan menghadapi dunia yang sebenarnya."

Itu memang bukan dunia saya. Bukan sama sekali!. Saya adalah seseorang yang sangat tak pandai bersosialisasi apalagi sering beraspirasi menyalurkan ide-ide dan menyapaikannya kepada orang banyak. Sejak SD sampai SMP pun saya tidak mengenal apa itu organisasi. Yang waktu itu ku tahu, organisasi itu tidak sebatas dari latihan pramuka, menunggu instruksi pelatih, dan rajin datang mengikuti kegiatan. Ya, cuma itu yang kutahu.

Saya mengikuti sebuah organisasi wajib di sekolah, didorong sebuah bisikan hati dari nasihat guru saya pun memberanikan diri supaya rajiin ikut andil dalam bagian di organisasi. Dan hasilnya, banyak sekali kejadian-kejadian konyol bahkan sangat memalukan sekali.

Bailah sekarang mengaku saja, saya adalah sosok orang yang tak pandai berbicara atau kasarnya "gagap berbicara". Seriuss, waktu itu saya paling benci yang namanya berbicara di depan kelas apalagi di depan orang banyak. Selain kata-kata yang masih berantakan juga sama sekali tidak berbobot kata-kata saya. Ditambah lagi saya selalu demam panggung alias nervous ketika berbicara, pokonya yang liatnya aja pasti gak bakalan nyaman. Pasti nyebelin!

Oya, yang lebih lucu lagi adalah orang tersebut malah terpilih sebagai seorang ketua di salah satu organisasi wajib di sekolahnya. Haduhhh, gimana ini! Kenapa mesti dia? Kenapa gak yang lain aja? Jika ingin berkata jujur, itu pun juga sebenernya keinginan saya sendiri. Saya ikut organisasi dan yang ku targetkan ya jadi ketua. Lho?? Sudah mah tidak bisa berbicara, ngomong aja nervous malah jadi ketua. Gimana sih?? Ya pada waktu itu saya memberanikan diri saja, saya memang gak tau apa2 tentang organisasi ya namanya juga belajar, hehe. 

Pada waktu itu saya menyadari bahwa betapa sulitnya membangun sebuah organisasi. Boro-boro saya berpikir menyatukan visi dan misi, wong ngomong saja masih gak bener. Aku mencoba untuk jadi seorang ketua seutuhnya, aku belajar dari senior yang sudah sangat mahir berorganisasi tapi sepertinya itu sulit sekali. Jujur, saya masih gak bisa ngilangin kebiasaan gagap saya dalam berbicara. Sering sekali teman-teman yang liat pun ketawa-ketiwi dan itu semakin membuat ku tak percaya diri.

Aku kesulitan menyatukan aspirasi sesama pengurus. Dalam hati ku bertanya-tanya, "Perasaan waktu saya jadi anggota ketua itu enak tinggal nyuruh-nyuruh saja, kok giliran saya disuruh malah susah ya?" Waktu itu saya berpikir untuk mundur saja dari jabatan ketua. Tapi dalam hati kecil saya menolak dan harus menyelesaikan sampai satu periode jabatan hingga serah terima jabatan yang baru.

Meskipun beberapa program kerja telah di jalankan dengan lancar namun saya sadar organisasi yang saya pimpin sangat lebih buruk daripada sebelumnya. Saya kadang merasa malu kepada senior. Tapi kembali lagi kepada niat saya karena ini hanyalah sebuah pembelajaran. Ya pembelajaran yang terbaik yang pernah diberikan Tuhan.

Saya menyadari banyak sekali kekurangan-kekurangan dalam diri saya. Padahal sejak SD, dan SMP prestasi saya cukup bagus. Di SMP pun saya pernah mendapat prestasi murid teladan dari sekolah karena prestasi nilai mata pelajaran yang bagus tentunya. Tapi semua itu rasa-rasanya tak berguna padahal yang ku tahu orang-orang sukses di dunia ini adalah mereka yang berhasil memimpin orang lain.

Sampai saat ini kenangan itu selalu terngiang-ngiang di kepala akan sosok seorang ketua paling menyebalkan yang pernah saya temui. Itu adalah saya sendiri.

Saya ingin mengutip sebuah peribahasa.

"Kerbau tidak pernah terpelosok kepada lubang yang sama"

Kesalahan cukuplah menjadi pelajaran dan tak mesti harus di ulangi lagi. Jadikan pembelajaran terbaik untuk kita bertindak lebih baik lagi. Karena kerbau saja tidak terpelosok ke dalam lubang yang sama. Jika manusia melakukan itu berarti manusia di cap makhluk yang lebih buruk daripada kerbau. Padahal kerbau itu dianggap manusia sebagai mahluk "paling dungu". :D
Rating: 5 Reviewer:Wawan Setiawan - ItemReviewed: "Sosok" Ketua Paling Menyebalkan
Read More | comments (7)

Kita Tidak Berbakat. Bener atau Tidak?

Written By Wawan Setiawan on Monday, March 18, 2013 | 7:53 AM

Monday, March 18, 2013

Kita Tidak Berbakat. Bener atau Tidak?
Kita Tidak Berbakat. Bener atau Tidak?
"Sebenarnya kita bisa melakukan apapun asalkan kita punya semangat, antusias, dan tak pernah menyerah."

Mungkin kelihatan konyol, sulit dipercaya, tidak masuk akal, atau pun menyalahi kodrat bahwa manusia diciptakan Tuhan dengan keahlian masing-masing. Manusia dilahirkan dengan bakat atau genetik masing-masing yang sudah Tuhan anugerahkan sebelum lahir. Tapi jauh di lubuk hati terdalam saya masih tidak sependapat dengan hal tersebut, bakat itu memang ada namun bukan hanya itu yang mempengaruhi pencapaian manusia-manusia hebat di dunia ini.

Anda boleh saja mengkritik kalau perlu abaikan saja, namun saya tetap pada pendirian bahwa "manusia bisa melakukan apapun jika saja ia punya semangat dan motivasi yang besar untuk mencapai tujuan tidak terbatas pada bakat yang dibawanya sejak lahir."

Mungkin saya adalah salah satu orang atau beberapa orang di dunia ini yang percaya dengan hal tersebut. Tapi bukan berarti saya orang yang bisa segala-galanya. Lho kenapa, katanya anda manusia yang bisa melakukan apapun? Iya, saya bisa melakukan apa pun yang saya yakini itu bisa. Dan saya akan bisa dan pasti bisa.

Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan klub sepakbola Brazil. Semua orang pasti tahu itu, bahkan tidak sedikit yang ketika mendengar kata Brazil selalu dikaitkan dengan sepakbola. Betul sekali, Brazil memang salah satu negara pencetak bintang-bintang kelas dunia, sebut saja dari eranya Pele, Romario, Ronaldinho, Ronaldo, Kaka, dan akhir-akhir ini nama Neymar sedang banyak di bicarakan di media.

Melihat fakta tersebut apakah menurut anda kesemua pemain hebat di atas tadi karena faktor genetik yang diturunkan dari keluarganya? Atau barangkali karena Brazil memang negara sepakbola. Sepertinya iya. Kecuali jika kita lebih detil memperhatikan sejarah. Tahukah Anda, negara Brasil mulai diperhitungkan dalam dunia sepak bola itu sejak tahun 1950. Sebelumnya, penguasa sepak bola bukanlah Brasil, bahkan negara ini tidak masuk hitungan.

Pertanyaannya adalah kenapa sekarang Brazil menjadi negara yang sangat diperhitungkan di dunia sepakbola?

Ada sebuah metode latihan khusus yang diterapkan di Brasil sehingga menghasilkan para pemain “berbakat”. Atau ada cara tertentu yang menjadikan orang-orang bisa berbakat. Atau yang menurut saya paling berpengaruh adalah "mental". Semua penduduk Brazil percaya bahwa mereka berbakat dan memiliki keahlian hebat dalam sepakbola sehingga mereka pun jadi hebat.

Di zaman yang serba modern ini ada sebuah metode yang bisa mengukur bakat seseorang yaitu STIFIn Finger-Print . Apabila mengikuti sidik jari tentang bakat yang di arahkan maka mereka bisa sukses. Namun pertanyaannya adalah banyak juga yang belum mengetahui sidik jari bakat mereka.

Saya yakin sebagus apa pun bakat seseorang apabila tidak pernah dilatih maka apa artinya bakat tersebut sebaliknya mereka yang tak pernah berbakat sekali pun apabila punya semangat, minat yang besar dan latihan yang tekun maka suatu saat ia akan mampu menguasainya.

Jadi sekarang, anda tidak usah berpikir berbakat atau tidak berbakat. Tetap semangat, cintai apa yang anda lakukan, berusaha dengan keras dan jangan menyerah. Saya yakin suatu saat akan berhasil. Berikan mental positif kepada diri anda. Ucapan "Saya tidak berbakat" akan menjadi boomerang bagi diri anda sendiri yang bakal mematikan semangat anda.
Rating: 5 Reviewer:Wawan Setiawan - ItemReviewed: Kita Tidak Berbakat. Bener atau Tidak?
Read More | comments (6)

Aku Tidak Sreg, Benarkah?

Written By Wawan Setiawan on Thursday, March 7, 2013 | 9:32 AM

Thursday, March 7, 2013

Aku Tidak Sreg, Benarkah?
Aku Tidak Sreg, Benarkah?
Lihat percakapan berikut ini?

Ivan : "Van, mau ga kita berbisnis internet marketing? Kebetulan kamu kan sedang nganggur terus."
Ali : "Ahh, apaan si, bisnis apaan itu? Milih bisnis yang jelas-jelas aja kali. Itu mah bisnis dunia maya gak jelas."
Ivan : "Tapi kalau ditekuni hasilnya bakal luar biasa lho li, kamu berminat ga?"
Ali : "Aku tidak sreg sama bisnis itu van, aku mau yang biasa-biasa aja."
Ivan : "Maksudnya yang biasa-biasa gimana?"
Ali : "Ya, kaya dagang gitu."
Ivan : "Ohh, ya udah tak apa-apa kalo gak berminat"
Ali : "Iya van, aku ngak tahu internet marketing sama sekali."
Ivan : "Semua orang juga awalnya tidak tau kali li? Daripada nganggur terus?"
Ali : "Iya sihh.. hehe tapi aku kurang sreg aja van."
Ivan : "Oh ya udah ndak apa-apa.."

Coba deh lihat kalimat yang dicetak tebal di atas. "Tidak Sreg" katanya. Saat Anda menyarankan sesuatu kepada seseorang, kemudian dia mengatakan “tidak sreg”, Anda mau apa lagi? Tidak sreg menjadi sebuah alat untuk menolak ide, gagasan, dan inspirasi apapun. Dan setelah mengatakan tidak sreg, tidak ada lagi argumen yang bisa diajukan. Artinya menolak, titik!

Coba kalau ditanya, kenapa tidak sreg. Sering kali jawabannya:

“Ya nggak tau, pokoknya tidak sreg aja.”

Artinya seseorang yang mengatakan tidak sreg seringkali menutup diri untuk saran tersebut. Bisa juga diartikan “saya tidak mau, titik!”.

Tidak sreg itu sebenarnya suatu hal yang wajar sobat. Manusia memang memiliki ketertarikan yang berebeda-beda terlepas dari ada yang kita suka dan juga ada yang tidak kita sukai. Namun justru inilah yang menjadikan alasan mereka menolak ide-ide atau gagasan yang masuk. Mereka akan dengan mudah mengatakan tidak sreg dengan maksud menutup diri sehingga akan menjadi mental block bagi diri kita sendiri.

Alasan mengatakan "Aku tidak sreg"

1. Tidak mau keluar dari zona nyaman
Seringkali ketika ada seseorang yang menawarkan sebuah ide-ide luar biasa kepada anda, anda menolaknya karena hal itu bertolak belakang dengan zona nyaman anda atau dengan kata lain anda tidak mau keluar dari zona nyaman padahal itu sangat baik dan kadang sebuah keharusan untuk bisa berhasil. Untuk itulah mereka mengatakan, "aku tidak sreg" karena sebenarnya dia tidak mau keluar dari zona nyaman yang akhirnya malah meninabobokan diri sendiri.

2. Kurang Pengetahuan
Perkataan "aku tidak sreg" juga disebabkan karena kurangnya pengetahuan tentang sesuatu. Seperti yang dikatakan Ali dalam percakapan di atas. Dia lebih memilih bisnis biasa atau dagang dengan alasan lebih nyata, ya tidak apa-apa. Tapi, jika saja dia tahu bahwa prospek bisnis online itu sangat besar dan lebih mudah karena tidak terbatas waktu dan tempat dan juga jumlah konsumen yang tidak terbatas pula. Dia tidak akan pernah berkata "aku tidak sreg".

Perkataan aku tidak sreg juga disebabkan karena kurangnya pengetahuan. Jadi ketika ada seseorang yang menawarkan ide kepada anda, cobalah buka dulu pikiran anda, carilah pengetahuan tentang hal tersebut. Anda tidak akan pernah tahu sebelum anda mencari tahu.

3.  Karena Malas
Ada kalanya ketika seseorang menjelaskan panjang lebar tentang sebuah ide, tetap saja dia tidak mau tahu dan mengatakan "aku tidak sreg". Seperti yang di ucapkan Ali pada percakapan di atas. "Iya sihh.. hehe tapi aku kurang sreg aja van.". Itu menunjukan bahwa sebenarnya si Ali memang malas.

Kesimpulan
Jangan sampai hidup Anda dikuasai oleh “tidak sreg”. Anda tidak akan pernah berkembang, sebab apa pun nasihatnya jawabannya “tidak sreg”. Mulai sekarang, saat dalam hati mengatakan tidak sreg, cobalah evaluasi apakah benar tidak sreg atau karena 3 penyebab diatas.
Rating: 5 Reviewer:Wawan Setiawan - ItemReviewed: Aku Tidak Sreg, Benarkah?
Read More | comments (4)

Gagal Padahal sudah Berusaha Maksimal, Benarkah?

Written By Wawan Setiawan on Wednesday, March 6, 2013 | 7:01 AM

Wednesday, March 6, 2013

Gagal Padahal sudah Berusaha Maksimal
"Aku gak pernah berhasil padahal sudah sekuat tenaga ku berusaha"
Betapa seringnya kudengar kalimat tersebut. Sebuah bentuk penyesalan atas apa yang telah kita lakukan. Entah itu penyesalan atau keputusasaan, mungkin yang lebih tepatnya putus asa. Bukan hanya orang lain yang mengatakan hal tersebut tapi saya sendiri kadang juga begitu. Hmmm.. Tapi ngomong-ngomong bener gak yah, kita sudah berusaha sekuat tenaga? Atau jangan-jangan sekuat apa pun bahkan seperti tenaga kuda pun kita berusaha tapi hasilnya nihil? Haduhh, gimana ini. :D

Sahabat, pernahkah mendengar sebuah kisah tentang seorang pengembara yang hendak menuju sebuah tempat suci dimana itu tepat berada di arah barat. Namun karena sebuah ketidaktahuan, pengembara itu malah berjalan ke arah sebelah utara. Lho, apa-apan sih orang itu? Bisa gak ya menuju tempat yang ia tuju. Tapi denger dulu nih ceritanya. :)

Sebelum berangkat sang pengembara selalu mengingat dengan baik petuah sang guru. "Kau akan menghadapi banyak halangan dan rintangan tapi janganlah menyerah karena sikap itulah yang bisa mengantarkanmu kepada sebuah keberhasilan". Seperti itulah kurang lebih petuah sang guru.

Dalam perjalanannya menuju tempat suci, benar saja ada banyak sekali rintangan yang menghadang, mulai dari serangan binatang buas seperti macan, singa, ular, buaya dan lain-lain. Karena kesungguhannya atau barangkali karena petuah sang guru yang benar-benar dicamkan dengan baik si pengembara pun berhasil melewati aral yang menghadangnya. Si pengembara pun memutuskan untuk terus melangkah maju dengan penuh keyakinan.

Tak hanya itu saja ternyata cobaan lain seperti cuaca dingin, kondisi pangan yang sulit pun datang menghadangnya. Tapi ia masih ingat akan petuah sang guru, ia terus berjalan ke arah utara dan sangat yakin dirinya akan berhasil. Ia tak tahu kalau sebenarnya arah yang dituju itu salah. Lama sekali bahkan sudah puluhan dan ratusan kilometer dilewati namun tak kunjung menemukan tempat yang dituju juga. Ia pun akhirnya menyalahkah petuah sang guru karena sebenarnya ia sudah berusaha keras namun tak kunjung berhasil.

Nah sobat, apa sebenarnya penyebab kegagalan si pengembara tadi? Ya. karena ia sebenarnya menuju ke arah yang salah. Sekuat dan sekeras apa pun berusaha tetap saja tidak akan mendapatkan apa-apa. Pengembara itu lupa akan satu hal yaitu berpikir dan mencari pengetahuan. Ia cuma mengandalkan tenaganya sementara pikiran tidak.

Begitu pula dengan kita yang kadang merasa sudah melakukan segala hal namun tak kunjung berhasil juga. Jangan-jangan kita juga bernasib seperti pengembara tadi ya? Sekuat apa pun kita berusaha namun tetap saja hasilnya nihil.

Nah, sekarang cobalah sobat periksa dulu, sudah benarkah cara yang sobat lakukan? Sudahkah sobat menggunakan pikiran sobat untuk berpikir dan mencari pengetahuan tentang bagaimana caranya mencapai tujuan yang hendak dicapai dengan benar atau bahkan lebih cepat?

Tetap semangattt. :D

Semoga bermanfaat.
Rating: 5 Reviewer:Wawan Setiawan - ItemReviewed: Gagal Padahal sudah Berusaha Maksimal, Benarkah?
Read More | comments (7)

Saya Tidak Bisa!, Benarkah?

Written By Wawan Setiawan on Wednesday, February 20, 2013 | 9:54 AM

Wednesday, February 20, 2013

Saya Tidak Bisa!. Kalimat yang sering sekali kita jumpai atau sering kita layangkan ketika dihadapkan dalam sebuah situasi tertentu.

Sebuah hal yang menarik adalah kalimat tersebut biasanya diucapkan ketika kita dihadapkan pada sebuah situasi atau kesempatan dimana kita bisa maju. Ya memang, wajar apabila kita tidak bisa. Namun apakah mereka yang bisa juga dulunya bisa begitu saja. Tentu saja tidak, tidak akan ada seorang bayi yang lahir tiba-tiba menjadi seorang pengusaha, tidak ada bayi lahir tiba-tiba jadi pembicara hebat.

Bagaimana pun hebatnya seorang, David Beckham, Jackie Chan atau siapa pun tetap saja saat lahir tidak bisa apa-apa kecuali yang bisa dilakukan bayi pada umumnya.

Saat Anda mengatakan tidak bisa, percayalah semua orang juga pernah tidak bisa. Saya bisa menulis sekarang, karena sejak dulu saya berlatih menulis. Tapi waktu bayi saya tidak bisa menulis. Anda tidak bisa, karena memang belum berlajar dan berlatih. Jadi intinya Anda mau atau tidak? Betul?

Setiap orang sebenarnya pernah dihadapkan pada situasi dimana kita tidak bisa melakukan suatu hal termasuk mereka yang sudah sukses di bidangnya. Namun apa bedanya mereka yang mahir dengan yang tidak bisa. Ya, karena mereka memiliki antusiasme untuk berani mencoba sedangkan kita selalu diliputi rasa takut dan akhirnya tidak mau mencoba.

Yukk, kobarkan semangat pagi ini.
Bisa!!!! :D
Rating: 5 Reviewer:Wawan Setiawan - ItemReviewed: Saya Tidak Bisa!, Benarkah?
Read More | comments (5)

Jurus ampuh Menggapai Cita-cita

Written By Wawan Setiawan on Monday, February 18, 2013 | 10:21 PM

Monday, February 18, 2013

Apapun yang sedang anda tekuni sekarang pasti pernah berpikir atau setidaknya membayangkan tentang masa depan kita nanti. Memang semua tak akan pernah tahu tapi hati kecil kita sebenarnya sudah bisa memprediksikan. Cobalah duduk, pejamkan mata dan bayangkan seperti apa anda 5-10 tahun lagi? Sudah? Gimana hasilnya?

Bagi sebagian orang, masa depan menjadi sebuah prioritas yang amat sangat penting melebihi apa pun namun sebagian yang lain menganggap masa depan sebagai sebuah misteri yang menakutkan. Khawatir kalau-kalau pada suatu saat nanti kita malah bukan seperti apa yang di inginkan. Memang tidak ada yang tahu bahkan ramalan Mama Lauren yang terkenal itu pun belum tentu bisa menjawab.

Namun jangan khawatir, kabar baiknya adalah masa depan itu adalah tentang bagaimana mindset kita padanya, jika kita berpikir sukses maka kita akan sukses dan sebaliknya jika kita berpikir gagal maka kita akan gagal.

Tapi itu saja belum cukup. Dalam prakteknya justru sangat-sangat lebih menantang dan menguras tenaga juga pikiran dibanding kalimat sederhana yang di paparkan barusan. Semua tentu punya impian namun tidak banyak orang bisa meraih impian tersebut. Di depan sana akan ada aral rintangan yang bisa membuat pikiran berputar dan keringat bercucuran, hanya sedikit yang bisa melewati aral tersebut. Sementara sisanya memilih berhenti saja.

Ada satu jurus yang menurut saya ampuh dalam hal meraih impian dan cita-cita kita. Terima kasih kepada mas Ippho Santosa atas ilmunya. :D Oh iya nama jurus itu adalah "Jurus Memantaskan Diri"

Apapun yang sedang anda tekuni saat ini saya yakin anda ingin menjadi seeorang profesional di bidangnya. Walau anda karyawan sekali pun sepertinya bisa mengangkat jabatan dan tentu menaikan gaji bulanan anda. Ya, dengan jurus memantaskan diri.

Seperti inilah gambaran jurus memantaskan diri :

Jika anda berkeinginan menjadi seorang penari top dunia dan ingin jadi seperti mereka, anda pun sebenarnya bisa. Hal pertama yang harus diperhatikan adalah, sudah pantaskah anda menjadi seorang penari? Coba koreksi gaya menari anda, gerakan-gerakan, maupun kesesuaian ritmenya. Menurut anda sudah pantaskah anda jadi seorang penari?

Kedua, coba bandingkan dengan seorang penari favorit top dunia yang anda agung-agungkan. Belajarlah darinya, coba bayangkan jika anda tiba-tiba terkenal sepertinya. (Ga usah dibayangin prosesnya just imagine aja ya). Bayangkan anda di tonton oleh seluruh manusia yang meliput setiap gerak-gerik tarian anda. Kira-kira, apa yang akan terjadi? Apakah semua penonton terkagum-kagum oleh gerakan tari anda? Apakah tarian anda sudah selincah atau bahkan melebihi penari favorit anda? Akankah mereka terhibur dan kembali memanggil anda untuk sebuah event lainnya?

Sebenarnya janganlah dulu berpikir akan menjadi seperti, tapi berpikirlah 'sudah pantaskah kita seperti'. Apa pun bidang yang sedang ditekuni cobalah lakukan seperti layaknya orang-orang besar lakukan. Tak usahlah dulu berpikir terkenal dan banyak uang, just do it, do the best! Pantaskan diri anda menjadi... maka insya Allah apa pun impian anda akan segera terwujud. :D
Rating: 5 Reviewer:Wawan Setiawan - ItemReviewed: Jurus ampuh Menggapai Cita-cita
Read More | comments (1)

Kisah Inspiratif : Membeli Anjing Kecil

Written By Wawan Setiawan on Thursday, February 14, 2013 | 6:15 AM

Thursday, February 14, 2013

Kisah Inspiratif : Membeli Anjing Kecil
Seorang bapak-bapak penjual anak anjing terlihat sedang berdiri di atas topangan kayu. Nampaknya ia sedang memperbaiki plang yang rusak. Tangan kanan memegang palu sambil memukul-mukulkan paku ke plang yang terbuat dari kayu itu. Tiba-tiba dari samping kiri ada seseorang yang menarik lengan baju belakang sambil berkata,

"Pak permisi, bapak jual anak anjing kah??". kata anak itu.

"Oh iya dek, adek mau beli ya" kata penjual anjing.

"Iya pak saya mau beli, saya boleh lihat dulu anak anjingnya" anak perempuan kecil itu berkata dengan tampang lugu.

"Baiklah dek", bapak itu berkata sambil menghempaskan keringat yang mengucur di atas lehernya.

"Oh iya adek punya uang berapa?" kata penjual anjing.

"Saya punya segini pak", kata anak kecil lugu dengan paras cantik itu sambil menunduk, merogoh saku celana dan mengulurkan uang recehan.

Karena si bapak itu berhati baik, maka ia pun mengijinkan anak perempuan itu membawa pulang anjngnya.

"Oh ya sudahlah dek, bapak akan berikan anak anjing untukmu" kata penjual anjing sambil mengulurkan tangan dan membelai kepala bocah kecil nan lugu itu.

"Dolly kemarilah!!!", rupanya bapak itu menyahut anak-anak anjing miliknya.

Hal ini pun membuat perasaan anak kecil itu berbinar-binar.

Anak-anak anjing mulai keluar dari sarangnya. Sambil menggonggong merdu terlihat gumpalan bulu halus dan lembut. Namun anak kecil itu melihat anak anjing yang berlari pelan di belakang kerumunan anak anjing lainnya. Bahkan terlihat sangat pelan dan berjalan lunglai. Nampaknya kaki anak anjing itu bermasalah.

"Silahkan adek pilih mau yang mana?" kata bapak penjual anjing.

"Saya pilih yang itu pak!" sambil menunjuk ke arah anak anjing yang berjalan pelan tadi.

“Nak, kamu jangan pilih yang satu itu. Dia tak akan bisa berlari dan bermain bersamamu seperti anak anjing yang lainnya.” ucap penjual anjing.

Kemudian anak kecil itu menunduk sambil menyingkap celana panjangnya. lalu ia gulung celananya ke atas. Di sana terlihat penopang besi di sisi kaki si anak yang terlihat lebih kecil dari kaki yang satunya.

"Seperti yang bapak lihat, aku pun tidak bisa berlari dengan baik. Aku rasa ia akan senang bersama seseorang yang bisa dimengerti." kata anak kecil itu dengan suara lirih.

Teman, di dunia ini ada banyak orang yang ingin lebih dimengerti,
Rating: 5 Reviewer:Wawan Setiawan - ItemReviewed: Kisah Inspiratif : Membeli Anjing Kecil
Read More | comments (62)

About Me

My photo
Subang, Jawa Barat, Indonesia
 
Copyright © 2011. Sang Pemenang . All Rights Reserved.
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template modify by Creating Website