Showing posts with label Curhatku. Show all posts
Showing posts with label Curhatku. Show all posts

"Sosok" Ketua Paling Menyebalkan

Written By Wawan Setiawan on Thursday, March 28, 2013 | 10:33 AM

Thursday, March 28, 2013

Bagi sebagian orang, masa lalu selalu saja identik dengan kenangan kelam atau pun hal buruk yang pernah dilakukan. Saya pun berpikir demikian. Kenangan masa lalu bagi saya adalah sebuah peristiwa atau pun hal yang paling bodoh yang pernah saya lakuin dan tidak akan pernah saya ulangi lagi di masa sekarang. Jika sejenak merenung dan kembali ke masa lalu, semua terasa sangat janggal. Ingin rasanya saya menata kembali alur cerita masa lalu tersebut.

Ketika ku membuka mata dan melihat apa yang terjadi di masa sekarang, sangat disayangkan ketika seorang remaja sekolahan yang hanya pulang pergi bertemu guru, kemudian siang hari bermain bersama kawan-kawan, mangkal di warung, beli rokok, kemudian ngobrol sana-sini tak jelas. Masih mending bila ngobrolnya masalah positif atau pun pelajaran di sekolah, yang terjadi banyaknya, kalo bukan masalah cinta ya paling ngobrol yang gak penting, hehe.

Waktu itu saya pernah menceburkan diri keluar dari zona nyaman, mungkin karena bisikan hati. Saya mencoba terjun ke dunia organisasi, selain karena nasihat guru-guru sejak dari smp, di sma pun demikian yang kurang lebihnya saya diberi nasihat oleh guru seperti ini, "kamu harus belajar berorganisasi, suatu saat nanti kamu akan terjun ke masyarakat dan menghadapi dunia yang sebenarnya."

Itu memang bukan dunia saya. Bukan sama sekali!. Saya adalah seseorang yang sangat tak pandai bersosialisasi apalagi sering beraspirasi menyalurkan ide-ide dan menyapaikannya kepada orang banyak. Sejak SD sampai SMP pun saya tidak mengenal apa itu organisasi. Yang waktu itu ku tahu, organisasi itu tidak sebatas dari latihan pramuka, menunggu instruksi pelatih, dan rajin datang mengikuti kegiatan. Ya, cuma itu yang kutahu.

Saya mengikuti sebuah organisasi wajib di sekolah, didorong sebuah bisikan hati dari nasihat guru saya pun memberanikan diri supaya rajiin ikut andil dalam bagian di organisasi. Dan hasilnya, banyak sekali kejadian-kejadian konyol bahkan sangat memalukan sekali.

Bailah sekarang mengaku saja, saya adalah sosok orang yang tak pandai berbicara atau kasarnya "gagap berbicara". Seriuss, waktu itu saya paling benci yang namanya berbicara di depan kelas apalagi di depan orang banyak. Selain kata-kata yang masih berantakan juga sama sekali tidak berbobot kata-kata saya. Ditambah lagi saya selalu demam panggung alias nervous ketika berbicara, pokonya yang liatnya aja pasti gak bakalan nyaman. Pasti nyebelin!

Oya, yang lebih lucu lagi adalah orang tersebut malah terpilih sebagai seorang ketua di salah satu organisasi wajib di sekolahnya. Haduhhh, gimana ini! Kenapa mesti dia? Kenapa gak yang lain aja? Jika ingin berkata jujur, itu pun juga sebenernya keinginan saya sendiri. Saya ikut organisasi dan yang ku targetkan ya jadi ketua. Lho?? Sudah mah tidak bisa berbicara, ngomong aja nervous malah jadi ketua. Gimana sih?? Ya pada waktu itu saya memberanikan diri saja, saya memang gak tau apa2 tentang organisasi ya namanya juga belajar, hehe. 

Pada waktu itu saya menyadari bahwa betapa sulitnya membangun sebuah organisasi. Boro-boro saya berpikir menyatukan visi dan misi, wong ngomong saja masih gak bener. Aku mencoba untuk jadi seorang ketua seutuhnya, aku belajar dari senior yang sudah sangat mahir berorganisasi tapi sepertinya itu sulit sekali. Jujur, saya masih gak bisa ngilangin kebiasaan gagap saya dalam berbicara. Sering sekali teman-teman yang liat pun ketawa-ketiwi dan itu semakin membuat ku tak percaya diri.

Aku kesulitan menyatukan aspirasi sesama pengurus. Dalam hati ku bertanya-tanya, "Perasaan waktu saya jadi anggota ketua itu enak tinggal nyuruh-nyuruh saja, kok giliran saya disuruh malah susah ya?" Waktu itu saya berpikir untuk mundur saja dari jabatan ketua. Tapi dalam hati kecil saya menolak dan harus menyelesaikan sampai satu periode jabatan hingga serah terima jabatan yang baru.

Meskipun beberapa program kerja telah di jalankan dengan lancar namun saya sadar organisasi yang saya pimpin sangat lebih buruk daripada sebelumnya. Saya kadang merasa malu kepada senior. Tapi kembali lagi kepada niat saya karena ini hanyalah sebuah pembelajaran. Ya pembelajaran yang terbaik yang pernah diberikan Tuhan.

Saya menyadari banyak sekali kekurangan-kekurangan dalam diri saya. Padahal sejak SD, dan SMP prestasi saya cukup bagus. Di SMP pun saya pernah mendapat prestasi murid teladan dari sekolah karena prestasi nilai mata pelajaran yang bagus tentunya. Tapi semua itu rasa-rasanya tak berguna padahal yang ku tahu orang-orang sukses di dunia ini adalah mereka yang berhasil memimpin orang lain.

Sampai saat ini kenangan itu selalu terngiang-ngiang di kepala akan sosok seorang ketua paling menyebalkan yang pernah saya temui. Itu adalah saya sendiri.

Saya ingin mengutip sebuah peribahasa.

"Kerbau tidak pernah terpelosok kepada lubang yang sama"

Kesalahan cukuplah menjadi pelajaran dan tak mesti harus di ulangi lagi. Jadikan pembelajaran terbaik untuk kita bertindak lebih baik lagi. Karena kerbau saja tidak terpelosok ke dalam lubang yang sama. Jika manusia melakukan itu berarti manusia di cap makhluk yang lebih buruk daripada kerbau. Padahal kerbau itu dianggap manusia sebagai mahluk "paling dungu". :D
Rating: 5 Reviewer:Wawan Setiawan - ItemReviewed: "Sosok" Ketua Paling Menyebalkan
Read More | comments (7)

Gagal Padahal sudah Berusaha Maksimal, Benarkah?

Written By Wawan Setiawan on Wednesday, March 6, 2013 | 7:01 AM

Wednesday, March 6, 2013

Gagal Padahal sudah Berusaha Maksimal
"Aku gak pernah berhasil padahal sudah sekuat tenaga ku berusaha"
Betapa seringnya kudengar kalimat tersebut. Sebuah bentuk penyesalan atas apa yang telah kita lakukan. Entah itu penyesalan atau keputusasaan, mungkin yang lebih tepatnya putus asa. Bukan hanya orang lain yang mengatakan hal tersebut tapi saya sendiri kadang juga begitu. Hmmm.. Tapi ngomong-ngomong bener gak yah, kita sudah berusaha sekuat tenaga? Atau jangan-jangan sekuat apa pun bahkan seperti tenaga kuda pun kita berusaha tapi hasilnya nihil? Haduhh, gimana ini. :D

Sahabat, pernahkah mendengar sebuah kisah tentang seorang pengembara yang hendak menuju sebuah tempat suci dimana itu tepat berada di arah barat. Namun karena sebuah ketidaktahuan, pengembara itu malah berjalan ke arah sebelah utara. Lho, apa-apan sih orang itu? Bisa gak ya menuju tempat yang ia tuju. Tapi denger dulu nih ceritanya. :)

Sebelum berangkat sang pengembara selalu mengingat dengan baik petuah sang guru. "Kau akan menghadapi banyak halangan dan rintangan tapi janganlah menyerah karena sikap itulah yang bisa mengantarkanmu kepada sebuah keberhasilan". Seperti itulah kurang lebih petuah sang guru.

Dalam perjalanannya menuju tempat suci, benar saja ada banyak sekali rintangan yang menghadang, mulai dari serangan binatang buas seperti macan, singa, ular, buaya dan lain-lain. Karena kesungguhannya atau barangkali karena petuah sang guru yang benar-benar dicamkan dengan baik si pengembara pun berhasil melewati aral yang menghadangnya. Si pengembara pun memutuskan untuk terus melangkah maju dengan penuh keyakinan.

Tak hanya itu saja ternyata cobaan lain seperti cuaca dingin, kondisi pangan yang sulit pun datang menghadangnya. Tapi ia masih ingat akan petuah sang guru, ia terus berjalan ke arah utara dan sangat yakin dirinya akan berhasil. Ia tak tahu kalau sebenarnya arah yang dituju itu salah. Lama sekali bahkan sudah puluhan dan ratusan kilometer dilewati namun tak kunjung menemukan tempat yang dituju juga. Ia pun akhirnya menyalahkah petuah sang guru karena sebenarnya ia sudah berusaha keras namun tak kunjung berhasil.

Nah sobat, apa sebenarnya penyebab kegagalan si pengembara tadi? Ya. karena ia sebenarnya menuju ke arah yang salah. Sekuat dan sekeras apa pun berusaha tetap saja tidak akan mendapatkan apa-apa. Pengembara itu lupa akan satu hal yaitu berpikir dan mencari pengetahuan. Ia cuma mengandalkan tenaganya sementara pikiran tidak.

Begitu pula dengan kita yang kadang merasa sudah melakukan segala hal namun tak kunjung berhasil juga. Jangan-jangan kita juga bernasib seperti pengembara tadi ya? Sekuat apa pun kita berusaha namun tetap saja hasilnya nihil.

Nah, sekarang cobalah sobat periksa dulu, sudah benarkah cara yang sobat lakukan? Sudahkah sobat menggunakan pikiran sobat untuk berpikir dan mencari pengetahuan tentang bagaimana caranya mencapai tujuan yang hendak dicapai dengan benar atau bahkan lebih cepat?

Tetap semangattt. :D

Semoga bermanfaat.
Rating: 5 Reviewer:Wawan Setiawan - ItemReviewed: Gagal Padahal sudah Berusaha Maksimal, Benarkah?
Read More | comments (7)

Doa Persembahan untuk Tuhan

Written By Wawan Setiawan on Friday, February 1, 2013 | 9:11 AM

Friday, February 1, 2013

Jaman yang semakin canggih, dulu ke tanah suci harus benar-benar berjuang, melewati badai dan ombak besar kini cuma hitungan jam bisa sampai ke tempat tujuan tanpa kendala yang berarti. Woww teknologi sekarang memang sudah luar biasa.

Manusia pun merasa dirinya bangga sebagai penguasa jagat raya karena prestasi nan luar biasa dari terbang ke angkasa sambai menambus hingga ke bulan. Namun sadarkah siapa yang benar-benar berkuasa di dunia ini? Sudah lupakah kita akan dzat yang Maha Agung dan Maha Kuasa?

Entah apa aku pun tak tahu, kebaikan Tuhan kepada manusia sungguh tak ada duanya. Walau pun hamba-hambanya lalai, selalu berbuat dosa, bahkan tidak ingat akan keberadaannya sekalipun (Astagfirullah) Dia selalu memberi nikmat tak ada duanya di dunia ini. Dia benar-benar seorang yang adil, tak peduli apakah manusia itu baik atau tidak, Dia selalu memberikan nikmat.

Namun apa sesungguhnya yang setiap hari benar-benar kita persembahkan padanya? Jika saja Tuhan punya sebuah email atau bisa dikirimi surat mungkin kita setiap menit bahkan setiap detik tiada kata-kata yang kita terima selain kata maaf karena dosa yang selalu kita lakukan, "Oh Tuhan, maafkanlah semua dosa dan khilaf yang telah ku perbuat"

Lagi-lagi dosa,dosa, dan dosa. Apa yang sebenarnya manusia miliki adalah dosa. Maka itu pulalah yang sering dipersembahkan oleh manusia setiap hari.

Memiliki dosa adalah sebuah keniscayaan, tapi pengakuan terhadap dosa itulah yang harus benar-benar manusia sadari.

Ketika diri ini sudah tidak mengakui akan dosa maka tak ada hal yang selalu dilakukan setiap hari kecuali dosa. Mengakui dan menyadari dosa juga berarti merendahkan diri serendah-rendahnya di hadapan Tuhan. Ya mari kita akui saja.

Jika engkau tahu betapa banyaknya dosa yang kau sendiri mungkin menyadarinya. Sebesar apa? Bukit? Gunung? atau seluas samudera? atau mungkin bahkan tak bisa terhitung bak butiran pasir yang ada di gurun sahara. Sebesar itukah dosa kita.

Sekarang mari sejenak tutup mata kita dan sadarilah betapa banyak dosa yang kita perbuat. Lihatlah betapa banyak orang yang masih saja tidak benar-benar mengakui kesalahannya. Coabalah lihat mereka-mereka yang berkicau ria di pengadilan sana. Mereka yang tak pernah sadar akan kesalahannya, mereka yang selalu menumpuk dosanya.

Katakan pada Tuhan hari ini, “Tuhan, tidak ada yang kupersembahkan untukMu hari ini kecuali seluruh dosaku. Semoga segala kebaikan bisa sedikit menghapus setumpuk dosaku."
Rating: 5 Reviewer:Wawan Setiawan - ItemReviewed: Doa Persembahan untuk Tuhan
Read More | comments

Spesial for The Three, Mom, Dad and Young brother.

Written By Wawan Setiawan on Sunday, January 13, 2013 | 11:21 PM

Sunday, January 13, 2013

Spesial for The Three, Mom, Dad and Young brother.

Untuk ibu tercinta yang selalu mengasihiku. Engkau lah seorang yang bisa mengerti aku. Betapa tegar engkau meladeni anak bandel tak tahu diri ini. Tubuh kecil mungil mungkin sejak aku masih dalam kandungan tak ada sesuatu pun yang anakmu ini lakukan selain merepotkan dirimu.

Ketika kau tertidur lelap kau terpaksa bangun, mengusap dahiku, menggendong dan mengayun-ayunkan hingga aku tertidur lelap. Walau balasan yang kuberikan selalu saja tak mengenakan, aku yang selalu merengek menangis tak tahu malu demi mendapat mainan di depan uang banyak. Aku tahu ibu tak punya uang tapi entahlah aku tetap saja maksa ingin dibelikan mainan.

Ibu aku hanya ingin kau tahu, aku sangat mencintaimu. Aku berjanji akan membalas kasih sayang yang telah ibu berikan kepada diri ini. Ibu, aku akan pegang kata-katamu. Kita pasti bisa keluar dari perihnya hidup ini. Dengan ijinNya insya Allah kita bisa menjadi keluarga yang lebih baik daripada generasi ibu dahulu. Aku pasti akan berusaha sampai mati mengangkat derajat keluarga tercinta ini. Mom, I love you so much.

Untuk ayah yang ku banggakan, perjuanganmu tak akan bisa tergantikan oleh siapa pun. Jika di ada pahlawan seperti Superman yang ada di film Hollywood, dia tidak akan lebih baik dari sosok dirimu. Ku masih teringat ketika tubuhmu hitam pekat bersimbah keringat demi mendapatkan secercah rupiah untuk menghidupi keluarga. Masih juga teringat ketika engkau jatuh sakit lantaran terlalu keras bekerja mengais rupiah. Cari rupiah dengan menjual minyak, menjadi buruh, tukang bangunan, sampai jual mainan itu tidaklah mudah. You are the best person I ever met. I love you so much Dad, Love you.

Untuk adikku, akang tahu adinda masih belum ngarti apa-apa tentang hidup tapi akang yakin engkau bisa menjadi tumpuan keluarga bersama akang untuk memperjuangkan keluarga tercinta ini agar bisa bangkit menuju taraf hidup yang lebih baik lagi. Akang tahu adinda masih dalam dunia yang sangat indah penuh canda tawa, satu pesan dari akang. Jangan tinggalkan shalat dan selalu belajar agar kelak kita berdua bisa mengangkat derajat ayah dan ibu.

Spesial for the three, you are Mom, Dad, and young brother.
I Love you all. Love you so much.
Rating: 5 Reviewer:Wawan Setiawan - ItemReviewed: Spesial for The Three, Mom, Dad and Young brother.
Read More | comments (2)

Semangat Baru di Tahun yang Baru

Written By Wawan Setiawan on Friday, January 4, 2013 | 12:22 AM

Friday, January 4, 2013

Pagi itu seperti biasa ku jalani hidup sebagai seorang pengembara yang kerjaannya kesana-kemari mencari-cari sekeping rupiah dan sesuap nasi. Ku lewati hari demi hari, hari berganti minggu, minggu berganti bulan, dan bulan berganti tahun.

Seorang manusia menyapa dan berkata, "hey bro, mau kemana nih tahun baru?"
Tuwinggg... otak merespon, "Oh iya ya bentar lagi tahun baru" (kata dalam hati),

"Ga tau nih bro, saya mau kemana ya belum ada planning sih, loe sendiri gimana?"
lanjutku menjawab pertanyaan salah seorang teman yang kutemui di jalan.

Kita berdua kemudian lanjut berkicau kesana kemari seputar tahun baru dan tetek bengek gosip kesana-kemari.

Oh, iya kira-kira anda mau kemana?

"Lho kok malah nanya sih" mungkin anda bertanya.

"iya mau kemana?" Saya tanya.

Heyy,, saya lupa saya ga sedang curhat jadi gak usah bawa masalah-masalah pribadi ya. Hehe. Tapi saya serius bertanya kepada anda. "Mau kemana?". Pertanyaan ini saya ajukan hanya sekedar ingin tahu mau dibawa kemakah arah hidup anda? Kira-kira ngapain saja ya kita selama beberapa tahun belakangan?

Adakah sesuatu tindakan yang dikerjakan dalam rangka menggapai cita-cita dan impian kita? Masihkah kita berleha-leha? Sudah berapa tahunkah umur kita? Hal apa saja yang sudah kita dapatkan? Berapa banyak dosa yang telah kita perbuat? Berapa banyak orang yang telah kita sakiti? Berapa banyak ucapan yang keluar dari mulut yang secara tidak sengaja menyayat dan melukai hati orang lain? Apa tujuan kita hidup di dunia ini? Untuk siapa kita hidup?
(Eitss kaya wartawan aja, banyak banget pertanyaannya. Hwkwk)

Berjuta kata-kata ucapan motivasi mungkin dilayangkan oleh sahabat-sahabat anda di malam tahun baru. "Selamat tahun baru ya, semoga di tahun ini kita bisa lebih baik dari tahun kemarin". Ucapan sederhana tapi memiliki makna yang tidak mudah untuk diaplikasikan. Kebanyakan dari mereka hanya mengirim ucapan kemudian "SELESAI" alias "THE END" tanpa tindakan nyata.

Sepertinya sih tidak perlu mengirim ucapan kepada orang lain dengan pesan yang berisi nasihat ajakan untuk berubah jadi lebih baik jika diri sendiri aja susah berubah. Kalo menurut saya lebih baik berikanlah ucapan terindah untuk diri sendiri. Tahun baru adalah semangat baru untuk berubah dan berbenah.

Bukan saatnya untuk pamer ucapan kata-kata indah namun saatnya kita untuk segera action, bertindak segera, tak perlu menunggu apalagi menunda. Saatnya kita bangkit , saatnya kita bangunkan raksasa besar yang sedang tidur pulas dalam sanubari ini.

Tahun Baru semangat baru.
Semangat perubahan.
Berubah menjadi pribadi yang lebih baik.

Selamat Tahun Baru 2013.
Blog Sang Pemenang
Rating: 5 Reviewer:Wawan Setiawan - ItemReviewed: Semangat Baru di Tahun yang Baru
Read More | comments

PIN Google Adsense belum Datang, Tidak Usah Cemas. Pasti Nyampe!

Written By Wawan Setiawan on Tuesday, December 18, 2012 | 9:09 PM

Tuesday, December 18, 2012

PIN Google Adsense belum Datang, Tidak Usah Cemas. Pasti Nyampe! - Google Adsense adalah salah satu sarana dalam mengais rezeki bagi seorang blogger lewat optimasi blog atau website. Earning yang ditawarkan oleh Google Adsense pun begitu menjanjikan dan pada saat ini masih menjadi program Pay Per Click terbesar di dunia internet marketing.

Setelah mendaftar dan diterima sebagai publisher di Google Adsense seorang blogger harus menlewati satu langkah lagi yaitu verifikasi PIN lewat surat yang dikirim langsung oleh pihak Google dari Amerika Serikat. Mengapa verifikasi PIN harus lewat surat segala? Kenapa ya tidak lewat email saja? Sehingga tidak sedikit pula para blogger yang harap-harap cemas menanti kedatangan surat dari Google tersebut.

Tujuan Google mengirimkan PIN lewat surat adalah untuk memastikan apakah alamat yang kita masukan dalam akun adsense tersebut sudah benar, agar suatu saat nanti jika sudah pada waktunya payout(pembayaran) tidak ada lagi sengketa antara publisher dan pihak Google.

Kapan waktu verifikasi PIN mulai dikirim? Yaitu disaat earning sudah menempuh jumlah $10. Pada saat itu akun GA (Google Adsense) kita di hold (ditangguhkan) tetapi penayangan iklan dan earning masih tetap berjalan di blog. Ada pengalaman lucu sewaktu akun GA saya sudah mencapai ambang batas $10.

Pada pagi itu sekitar pukul 3 pagi saya bangun dengan tujuan ngeblog. Kok pagi amat ya? Iya waktu itu saya pake paket midnight dari Telkomsel yang waktunya antara pukul 00.00 - 06.00 lumayan lah waktu 3 jam sambil shalat tahajud dulu. Biayanya juga sangat murah hanya Rp. 1.500,-/ hari dapet kuota 100 MB. Murah banget kan? Iye makanya dulu saya rajin bangun pagi. Hehe. Sekarang gimana? Sekarang udah ganti operator dan bisa kapanpun saya ngeblog dengan biaya juga tak kalah murah. Apalagi kalo bukan paket Always On nama operator hasil dari 1+2. hehe

Lanjut yaa. Pada waktu itu saya buka akun adsense saya dengan maksud lihat earning masuk. Seperti biasa masuk dulu ke google mengetikan keyword 'google adsense' klik dan log in disana. Alangkah kagetnya saya ketika melihat akun adsense ada tulisan, "pembayaran tidak akan diberikan". Saya kira akun saya kena banned, maklum lah ya masih belum tau, hehe.

Pada waktu itu saya gundah gulana searching ke google, mondar mandir sana sini dengan pikiran tak karuan, sempet tanya juga ke sebuah forum tapi tak ada yang menjawab, "ya iya lah jam 3 pagi kaleee, mereka mah gak gentayangan seperti saya" haha. Hampir setengah jam saya searching di Google dan baca banyak artikel tentang Google adsense yang kena banned karena saya kira akun kena banned. haha.

Shubuh pun berkumandang saya masih belum nemu juga, akhirnya saya memutuskan untuk ambil wudhu dulu dan shalat shubuh, Disana saya berdoa agar Allah merestui saya bergelut di dunia internet marketing, sampai sekarang pun doa saya seperti itu. :-). Dan akhirnya saya nemuin juga artikel yang menunjukan bahwa ketika penghasilan sudah $10 akun adsense akan ditangguhkan. Solusinya dipaparkan disitu, "kirim informasi pajak, bentuk pembayaran, dan verifikasi PIN lewat surat. Akhirnya lega juga jam setengah 6 saya tidur pagi.

Masih lanjut nih, pada hari itu yaitu tanggal 21 September 2012 akhirnya saya mengirim permintaan PIN yang pertama. Disitu ada pesan agar menunggu selama 4 minggu untuk kedatangan PIN. Ceritanya saya harus nunggu nih (dalam hati sih udah geregetan tuh sob) haha.

Setelah 2 minggu PIN belum juga kunjung datang, saya tanya ke berbagai forum ternyata suruh tunggu aja katanya, 'ya udah saya tunggu'.

3 dan 4 minggu PIN belum juga datang. Saya tanya-tanya ke beberapa teman suruh cek alamatnya dulu. Saya cek ternyata memang agak berbelit-belit alamatnya, seperti berikut contohnya

Nama : Si Otong
Alamat : Dsa. Gempol RT 03/01
             Kec. Surgadunia-Sumpah
             Kabupaten Sumpah,
             Jawa Barat 415632
             Indonesia

Mungkin saya kira karena ada kata tertentu yang disingkat jadi saya ubah sambil request PIN untuk kedua kalinya menjadi :

Nama  : Si Otong
Alamat : Desa Gempol RT 03/01
             Kecamatan Surgadunia
             Kabupaten Sumpah,
             Jawa Barat 415632
             Indonesia

Nunggu 4 minggu belum datang juga dan saya cek kembali ke akun adsense ternyata sudah diijinkan meminta PIN lagi dan saya pun request PIN yang ketiga kalinya dengan alamat yang sama seperti di atas. Dengan perasaan sedikit cemas juga karena jika PIN tidak sampai dalam waktu 4 bulan seluruh penayangan iklan akan di non-aktifkan.

Pada hari Senin, 16 Desember 2012 ketika saya pulang dalam keadaan lelah di malam hari pukul 8 saya melihat ke atas meja komputer kamar dan terlihat ada 2 kertas berwarna putih, akhirnya PIN Google datang juga. Jadi kalo di itung2 waktunya sekitar 3 bulan lebih dari pertama kali request tanggal 21 September 2012 dan PIN sampai pada tanggal 16 Desember 2012.


Jadi untuk sobat2 yang lagi berusaha request PIN dan menunggu kedatangan surat terindah dari Om Google, sobat tidak usah cemas, nanti juga PIN nyampe kok asalkan alamatnya bener dan sobat selalu lihat akun untuk ijin request PIN yang baru jika PIN tidak kunjung datang.

Demikian share tentang PIN Google Adsense Belum Datang. Semoga bermanfaat.           
Rating: 5 Reviewer:Wawan Setiawan - ItemReviewed: PIN Google Adsense belum Datang, Tidak Usah Cemas. Pasti Nyampe!
Read More | comments (13)

Jujur itu Menyenangkan juga Menyehatkan

Written By Wawan Setiawan on Friday, December 14, 2012 | 8:21 AM

Friday, December 14, 2012

Jujur itu Menyenangkan juga Menyehatkan - Berapa lama anda hidup di dunia ini? Akan ada suatu saat dimana mulut anda dikunci sehingga tidak bisa mengeluarkan satu patah kata pun, adalah hati anda dan semua anggota tubuh lainnya yang akan berkata dengan sejujur-jujurnya tentang apa yang telah anda perbuat selama di dunia. Ya pada suatu saat nanti di akhirat kelak ketika nafas kita dihentikan di dunia dan menuju alam akhirat.

Pada kesempatan kali ini saya tidak akan berbicara tentang konteks keagamaan tapi tentang sebuah kejujuran. Kejujuran adalah sebuah sifat mulia yang Allah berikan kepada makhluk-makhluk pilihannya seperti layaknya malaikat yang selalu jujur.

Ngomong-ngomong soal kejujuran, ada berapa banyak orang sih di dunia ini yang jujur? Anda termasuk? Saya percaya anda itu orang yang jujur. Ada yang bilang bahwa 'jujur itu mahal' hanya sedikit sekali orang yang memiliki kejujuran di dunia ini. Makanya, banyak perusahaan yang juga selektif sekali dalam memilih karyawannya. Salah satunya adalah mencari orang-orang yang benar-benar jujur dalam bekerja.

Pada zaman sekarang ini, kejujuran memang kadang menjadi sesuatu yang memiliki nilai yang sangat tinggi. Sedikit sekali memang orang yang benar-benar jujur. Padahal Nabi Muhammad sendiri bisa menjadi Pengusaha kaya dan menjadi orang termashur di dunia. Ya modalnya hanya satu yaitu kejujuran.

Dari segi psikologis sendiri juga mengatakan bahwa jujur itu sehat dan tidak jujur itu akan membuat pikiran cemas dan perasaan tidak tenang. Ya begitulah memang, ketika kita bersikap tidak jujur, rasa-rasanya ada sesuatu yang mengganjal di pikiran dan akhir-akhirnya kita menjadi orang yang pintar beralasan alias 'tukang ngawadul' kata orang sunda.

Jika sudah begitu, suatu saat kita akan dicurigai karena 'seberapa hebat pun seseorang menyembunyikan bangkai lama kelamaan akan tercium juga baunya'. Kasian juga ya nasib orang yang tidak jujur, hari-harinya dihabiskan hanya untuk berpikir mencari alasan-alasan yang brilian. Padahal sangat disayangkan sekali ya. Seandainya saja dia berpikir untuk sesuatu yang lebih positif pasti lebih bermanfaat buat hidupnya.

'Jadi kau berbohong selama ini' Jebreeetttttt (ketahuan loe). 'mati dah gue' kata orang yang tidak jujur tersebut. Mau kemana loe bung?? Jika sudah begini mampus sudah. Efeknya kira-kira seperti apa? Ya jelaslah akan hilang sudah kepercayaan orang terhadap kita dan yang lebih parah lagi. Nama kita akan tersebar lewat orang tersebut dan akhirnya (semua orang tidak percaya sama kita). Kalau sudah begini, mau gimana? Pergi aja kelaut sono. Hwkwk

Padahal jika kita berkata apa adanya, hati dan jiwa juga akan tenang. Hari-hari kita tidak di isi oleh kegiatan mencari-cari alasan yang brilian dan menggunakannya untuk sesuatu yang lebih positif. Kita akan disenangi banyak orang sehingga mudah juga dalam urusan mencari rezeki, insya Allah. Semoga Allah selalu membimbing kita agar selalu berada di jalannya yang lurus. Aminn.

Wassalam.
Rating: 5 Reviewer:Wawan Setiawan - ItemReviewed: Jujur itu Menyenangkan juga Menyehatkan
Read More | comments

Saat Kenyataan tidak sesuai dengan Keinginan

Written By Wawan Setiawan on Friday, October 12, 2012 | 11:01 PM

Friday, October 12, 2012

Dalam hidup ini kadang kita dihadapkan sebuah kenyataan yang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Walaupun belum tentu itu buruk, tetap saja kita memvonis itu sebuah keburukan. Padahal yang menilai buruk dan tidaknya sebuah hal itu hanyalah Allah, tapi mengapa ya kita sering tidak menerima dengan keputusanNya?

Tentu saja sulit untuk bisa menerimanya, namun bagi seseorang yang sudah mantap kepercayaannya bukanlah sesuatu yang sulit. Mereka percaya bahwa sepahit apapun kenyataan yang dihadapi ada sebuah hikmah dibalik itu semua. Orang-orang ini percaya bahwa Tuhan telah menggariskan sebuah tuntunan kebahagiaan hidup yang harus dilalui terlbih dahulu sebelum mencapai kebahagiaan hidup sesungguhnya.

Salah satu ayat Al-Qur'an pernah berkata, "Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sementara kamu tidak mengetahui". (Al-Baqarah:216).

Ayat Al-Quran di atas menerangkan bahwa Allah lah satu-satunya yang pantas menilai sesuatu itu baik atau tidaknya kita manusia hanya cukup menjalankan yang terbaik dari apa yang Dia rencanakan pada hidup kita. Emang tahu apa sih kita? Jika anda tahu sebenarnya dibalik kenyataan buruk yang anda dapatkan itu terdapat segudang hikmah kebaikan yang Tuhan berikan kepada hambanya.

Ingat Tuhan memberikan pelajaran bagi manusia agar manusia itu menjadi manusia lebih baik dari sebelumnya. Apapun kenyataan yang Tuhan berikan kepada kita, yakinlah itu yang terbaik. Tugas kita hanyalah menjadi orang takwa yaitu menjalankan perintah dan menjauhi larangannya. Tetap hadapi itu, jangan pernah takut pada masalah, takutlah pada larangan-larangan Allah. Yakinlah yang Allah berikan itu adalah yang terbaik bagi anda.

Saya sendiri baru menyadari bahwa kekecewaan-kekecewaan masa lalu sebenarnya bukan patut disesali karena pada hari ini saya baru menyadari bahwa dengan diberikan jalan seperti ini, ternyata inilah yang terbaik bagi saya. Bisa saya bayangkan jika saya hidup dalam sesuatu yang diharapkan dulu-dulu itu, rasa-rasanya saya tidak akan bahagia seperti sekarang ini.

Allah selalu yang terbaik. I Love Allah forever.


Rating: 5 Reviewer:Wawan Setiawan - ItemReviewed: Saat Kenyataan tidak sesuai dengan Keinginan
Read More | comments

Kasih Sayang Seorang Ayah

Written By Wawan Setiawan on Saturday, September 22, 2012 | 4:49 AM

Saturday, September 22, 2012

Pagi yang cerah terbangun dari lelapnya tidur malam, menyambut fajar menyingsing di sejuknya embun pagi hari. Ku beranjak dari alas tempat bersandar nan usang menuju ke arah cahaya cermin. Ku tatap raut muka, berseri merona tampak terlihat menghiasi kilauan cermin yang bersandar di atas dinding kamar.

Ku bertapak melangkah ke luar rumah terlihat ayah sedang bersiap-siap mengayunkan sepeda tua, beranjak menuju keliling desa. Kulihat kobaran semangat di wajahnya untuk sekedar mencari sesuap nasi dan sekeping berlian demi kebahagiaan anak isteri tercinta. Semangat yang tak pernah sirna, ku masih teringat akan keluh kesah kondisi malam dimana ayah merasakan lelah yang luar biasa kala aku memijit punggungnya.

Sebuah perjuangan hidup yang tak kenal lelah, begitulah aku mengenal sosok ayah. Betapapun terjalnya jalan yang dilalui, entah itu kerikil tajam sampai guyuran hujan nan menghujam deras menghantam setiap langkahnya. Dia selalu tegar dan rela mengucurkan setiap keringat demi sebuah senyuman dan kebahagiaan seorang anak isteri tercinta. Sungguh aku cinta kau wahai ayah.

Hari-hari berganti, siang-malam berlalu, ku masih melihat tanggung jawab yang penuh komitmen luar biasa  sebagai seorang kepala keluarga. Sampai-sampai kau tak pernah memperdulikan kondisimu sendiri yang sudah terlihat gontay nan lemah. Wajah yang mulai menunjukan masa-masa tua. Keriput tulang pipi, dan rambut putih menghias di atas mahkota kepala sampai langkahmu yang semakin gontay namun kau tetap bersemangat mengayuh sepeda tua.

Masih ingatkah engkau kapan terakhir kali kau membangkang ayahmu dengan ucapan-ucapan kasarmu?

Masih ingatkah engkau kapan terakhir kali kau membuat ayahmu sedih karena perbuatanmu yang kurang ajar?

Tegakah engkau akan seseorang yang telah mencintai dan menafkahi demi secercah senyuman darimu?

Ingatkah engkau akan kerasnya perjuangan hidup yang dia lakukan demi kebahagiaanmu dan keluargamu?

Pernahkah engkau berpikir suatu hari nanti ayah terbujur kaku terbungkus kain putih yang tidak lagi mendengar suaramu, mendengar kata-kata kasarmu?

Tak akan ada lagi kata "ayah, bapak, papah" dalam hidupmu?

Cintailah ayahmu selagi masih ada, peluk ciumlah ia. Buatlah wajahnya berseri merona. Katakan cinta yang tulus dari dalam hatimu, "ayah aku menyayangimu".

Karena aku mencintai ayahku. Bagaimana denganmu???

Rating: 5 Reviewer:Wawan Setiawan - ItemReviewed: Kasih Sayang Seorang Ayah
Read More | comments

Menyikapi Masalah Hidup

Written By Wawan Setiawan on Thursday, September 20, 2012 | 10:15 AM

Thursday, September 20, 2012

Ada pepatah bilang, "Hidup itu tempatnya masalah". Adalah sebuah tugas kta semua untuk berusaha melewati masalah-masalah tersebut dan mengubahnya menjadi selezat coklat. Karena Masalah hidup bukan untuk dihindari tapi dinikmati.

Ketika dihadapkan pada sebuah masalah hidup sesungguhnya kita telah di berikan kesempatan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Layaknya seorang pelaut yang hidup dalam terpaan badai, gulungan ombak besar dan kencangnya terpaan angin. Seperti itulah kita di uji hingga akhirnya terbiasa hidup dengan masalah dan bisa mengambil hikmah dari setiap masalah yang telah dilalui. Jadi masalah hidup itu harus menguatkan bukan melemahkan.

Apa jadinya ketika masalah yang kita hadapi teramat sulit? Mungkin sebagian orang akan terpedaya dan terkikis bak seonggok besi yang sedikit demi sedikit berkarat hingga akhirnya rapuh dan musnah. Mereka dikendalikan begitu saja oleh masalah-masalah hidup padahal justru kita lah yang harus bisa mengendalikan masalah itu.

Sebagian lagi ada yang memilih sebuah jalan pintas dengan menghindar dari masalah. Namun untuk apalah itu? Semakin kita menghindar dari masalah justru akan datang masalah baru dan akan membuat masalah semakin sulit. Menghindari masalah adalah salah satu ciri seorang pecundang. Hadapilah masalah dengan jiwa besar serta pikiran yang positif. Karena Allah menciptakan masalah bukan untuk dihindari tapi dihadapi.

Padahal jika kita tahu, di dalam setiap masalah yang di ciptakan Tuhan terdapat pula sebuah hadiah yang telah Tuhan siapkan untuk kita-kita yang lulus melewati dengan baik. Layaknya ujian di sekolah, ketika kita berhasil lulus dengan baik dan mendapat nilai yang tinggi, Sekolah akan memberikan sebuah apresiasi bagi kita dengan sebuah piala dan juga berkesempatan naik tingkat. Seperti itu jualah masalah hidup, di balik sulitnya masalah yang Tuhan berikan kepada setiap manusia terdapat sebuah hadiah yang telah Tuhan siapkan untuk kita yang berhasil melewatinya. Jika berhasil melewati masalah tersebut akan dinaikan pula derajat kita.

Nikmatilah setiap masalah hidup, jangan pernah mengeluhkan apalagi menghindarinya. Segera cari jalan keluar dan yakinlah ada sebuah hadiah yang Tuhan siapkan untuk kita yang berhasil melewati masalah dengan baik. Berpikir positiflah dalam hidup. "Allah tidak akan menciptakan masalah kecuali dengan jalan keluarnya pula".

Salam sukses.

Rating: 5 Reviewer:Wawan Setiawan - ItemReviewed: Menyikapi Masalah Hidup
Read More | comments (1)

Kemanakah Tempat Mengadu Setiap Masalah??

Written By Wawan Setiawan on Wednesday, September 5, 2012 | 10:58 PM

Wednesday, September 5, 2012

Dengan ketikan jemari di atas rangkaian papan keyboard dengan kilauan sinar layar ku awali curahan hati ini dengan membaca sebuah kalimat yang memiliki makna luar biasa yang tiada bandingnya. Rangkaian kata dari kalimat "Bismilahi rahmani rahim". Memulai sesuatu karena Allah. Setiap hembusan nafas, detakan jantung, denyutan nadi serta setiap kata yang keluar dari mulut hanyalah milikNya dan hanya kepadaNyalah kita berserah diri.

Teman,

Kesulitan hidup dan berbagai tantangan hidup yang mendera adalah salah satu hal yang paling tidak disukai umat manusia yang mendiami planet bumi ini. Kehadirannya pun akan selalu ada selama kita bernafas dan menapakan kaki di dunia yang fana ini. Tidak sedikit orang yang mencari-cari tempat mengadu ketika masalah datang menerpa. Kepada siapakah kita akan mengadu?

Dalam postingan kali ini saya akan mencoba menceritakan sebuah cerita tentang seorang pemuda yang mencari-cari seseorang yang bisa menjadi sandarannya ketika masalah datang menerpa. Dengan membaca kalimat bismilahirahmanirahim kita awali saja ceritanya.

Suatu ketika hiduplah seorang pemuda di sebuah desa terpencil yang hidup serba pas-pasan. Pemuda itu mengeluhkan nasib kepada ayahnya dan berkata, "Wahai ayahku, kenapa hidupku begitu susah? Kepada siapa saya harus mengadu?" kata pemuda itu. "Allah lah tempat mengadu segala masalah hidupmu" kata ayahnya. "kenapa aku harus mengadu kepada sesuatu yang berwujud" kata pemuda itu. Lantas ayah bijak itu memberi sebuah nasihat, "kalau begitu pergilah kamu ke ujung barat daya, disana akan kamu temui hutan nan hijau dimana akan ada seseorang yang selalu menjadi sandaran setiap masalah yang dimiliki orang lain. Tapi ingat tugasmu hanya melihat dan memantau saja, tidak boleh kau terlibat di dalamnya". kata ayah pemuda itu.

Lantas pemuda itu mengindahkan nasihat ayahnya dengan memulai perjalanannya ke ujung barat daya. Dengan menjabat tangan ayah dan meminta ijinnya, pemuda itu segera memulai mengayunkan langkahnya menuju tempat orang itu.

Setelah melewati berbagai bukit, sungai, dinginnya hujan serta panasnya terik matahari pemuda itu pun sampai ke sebuah hutan nan hijau. Disana ia mulai melakukan petualangannya mencari orang pintar itu.

Sesampainya di sebuah dusun tepatnya pada malam hari, pemuda secara tidak sengaja melewati rumah seorang warga yang sedang menangis tersedu merenungi nasib dan tekanan masalah hidup yang di deritanya. Tiba-tiba pemuda itu bergegas menuju pintu depan rumah untuk keluar. Rupanya ia ingin mencari seseorang yang bisa menyelsaikan masalah hidupnya. "Nah, ini yang kucari, pemuda itu pasti mencari orang itu, Aku akan mengikutinya" kata sang pemuda.

Setelah di buntuti dari belakang, benar saja orang itu menuju ke rumah orang bijak itu. Ia pun terus mengikutinya dan sempat ingin mengadukan nasibnya pula, namun ia teringat akan pesan ayah, "Tapi ingat tugasmu hanya melihat dan memantau saja, tidak boleh kau terlibat di dalamnya". Begitulah nasihat ayah.

Merasa penasaran, hari kemudian pada malam hari pemuda itu sempat masuk ke teras belakang rumah dan mendapati orang itu sedang menangis tersedu. Rupanya ada masalah dengan kondisi bisnisnya. Ia pun juga keluar rumah hendak menemui seseorang. Dengan penasaran sang pemuda itu terus membuntuti dari belakang.

Tibalah orang itu ke rumah seorang pengusaha mengadukan kondisi bisnisnya yang terus melemah. Berbicaralah panjang lebar orang itu ke salah satu pengusaha kaya. Dengan kata-kata yang keluar dari mulut pengusaha kaya seketika menyirep letegangan hidup yang di alami orang itu. "Rupanya inilah orang yang ku cari" kata pemuda itu.

Hari berikutnya giliran ia mencari-cari tahu bagaimana kehidupan pengusaha kaya itu. Karena konstruksi rumah pengusaha itu menjulang tinggi, namun tak mengecilkan nyalinya utnuk mencari tahu tentang pengusaha kaya itu. Dia pun naik ke atap rumah dan mengintipnya dari atas. Dalam keheningan malam terlihat wajah seorang pengusaha yang memelas sedih sepertinya ia memiliki masalah serius. Dia keluar dan menuju ke sebuah tempat sementara pemuda itu terus mengikutinya dari belakang.

Tibalah pengusaha itu ke sebuah istana megah tempat singgasana seorang raja. "Oh iya kenapa tidak kepikiran ya. Raja itu kan yang menguasai dan menentukan hidup mati seseorang" sambil menepukan tangan ke dahinya. Aku harus datang ke istana raja.

“Pengawal,” demikian sang raja memanggil para punggawa. “Siapkan kereta kuda, aku mau pergi.” Titahnya. Sungguh beruntung pemuda itu, karena dia terpilih untuk ikut dalam rombongan para pajurit yang mengawal sang raja.

Setelah menempuh pejalanan jauh. Sampailah mereka di sebuah rumah ditengah hutan terpencil. Lalu sang raja memerintahkan mereka untuk menunggu diluar. Semua prajurit menunggu dengan patuh. Sedangkan sang pemuda merasa heran bukan kepalang, lalu dia mengintip pertemuan mereka. Hari itu, dia menyaksikan Sang Raja menangis dengan suara yang sedemikian mirisnya sehingga bisa membuat hati siapapun yang mendengarnya seperti teriris-iris. Begitu banyak yang dikeluhkan sang raja sehingga semua prajurit pada ketiduran. Sementara itu, sang pemuda sibuk memikirkan apa yang telah dilihatnya selama ini.

Beginilah kesimpulannya, seseorang mengadu ke orang bijak, orang bijak mengadu ke seorang pengusaha, pengusaha mengadu ke raja. dan raja? Mengadu ke orang bijak. Sekarang dia menyadari bahwa jika hanya mengadu kepada sesama manusia, dia akan kecewa. Bukan karena mereka tidak mau menolong. Bukan pula karena pamrihnya. Tetapi karena, mereka pun manusia yang tidak luput dari masalah seperti dirinya.

Pemuda itu juga menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri bahwa; semakin tinggi kedudukan seseorang, semakin berat keluh kesahnya. Dan semakin besar bobot tanggungjawab yang dipikulnya. Sekarang, dia bisa memahami pesan ayahnya. Allah-lah tempat mengadu yang terbaik itu. Dia tidak lagi mempermasalahkan jika tidak dapat melihatNya. Justru tidak terlihatnya Tuhan menunjukkan bahwa tak ada seorang pun atau sesuatu pun yang bisa menjangkau ketinggian dan keagunganNya.

Semoga bermanfaat.
Salam sukses.
Rating: 5 Reviewer:Wawan Setiawan - ItemReviewed: Kemanakah Tempat Mengadu Setiap Masalah??
Read More | comments (1)

Karena Kita adalah Makhluk Mulia

Written By Wawan Setiawan on Friday, August 31, 2012 | 5:16 PM

Friday, August 31, 2012

Kehidupan memang penuh dengan lika-liku perjalanan. Kadang dalam hidup adakalanya kita merasa sangat bahagia dan tak jarang juga hidup ini terasa sempit untuk kita jalani. Apalagi kerasnya kehidupan pada jaman sekarang membuat sebagian orang terlena dan hanyut tenggelam dalam gencarnya tantangan kehidupan. Saya lebih suka menyebutnya tantangan daripada masalah atau kesulitan.

Ketidakmampuan mengendalikan perasaan adalah salah satu penyebab rapuhnya ketangguhan pribadi. Padahal kita adalah makhluk Allah sekaligus pemimpin dan pengemban jagat raya ini. Kita adalah makhluk luar biasa yang memiliki kemampuan yang tak terbatas di banding makhluk lain ciptannya. Ingat, semua makhluk tunduk kepada kita. Masih ingat kisah nabi Adam a.s? Karena kita adalah makhluk mulia.

Orang sukses adalah orang yang bisa mengendalikan perasaan dan pikiran dalam dirinya. Karena gejolak internal akan menimbulkan dampak ke ekesternal atau hasil berupa perilaku kita. Jika dalam hidup anda saja anda kurang bisa mengendalikan diri, bagaimana bisa mengendalikan dunia luar atau menjadi pemimpin bagi orang lain?

Sikapilah tantangan hidup dengan bijak maka anda akan mampu mengubahnya menjadi sebuah kekuatan. Jika anda adalah orang yang pernah gagal dalam berbisnis. Katakanlah anda jatuh miskin karena seluruh aset anda habis untuk membayar utang. Jangan pernah terlena dan tenggelam dalam tantangan hidup. Hadapilah dengan lapang dada, pelajarilah kesalahan-kesalahan yang telah kita lakukan sehingga menjadi sebuah pengalaman yang berharga. Begitu pun jika anda adalah orang yang takut berbicara di depan umum, cobalah pelajari rasa takut anda. Mungkin saja dulu anda pernah di permalukan di depan umum tapi jangan sampai pengalaman itu hidup sampai saat ini dan pada masa yang akan datang. Ubahlah pengetahuan anda. Jadikanlah ia pelajaran untuk anda.

Pisahkan antara anda dengan tantangan hidup. Anda bukanlah perasaan dan pengetahuan. Jika anda pemarah, pemalu, takut berbicara itu bukanlah anda tapi gejala yang muncul dari aktivitas kehidupan. Lalu siapa anda? Anda adalah makhluk Allah yang memiliki kemampuan yang tak terbatas. Begitu pun jika anda adalah orang yang belum pandai, pelupa, atau kurang teliti itu juga bukan anda. Sekali lagi anda adalah makhluk Allah yang memiliki kemampuan yang tak terbatas. Semua gejala dari aktivitas kehidupan itu bisa kita jadikan pelajaran dan penglaman kemudian kita ubah menjadi kekuatan hingga menjadi manusia yang lebih baik lagi.

Karena Kita adalah Makhluk yang Mulia

Semoga bermanfaat.
Salam sukses.

Rating: 5 Reviewer:Wawan Setiawan - ItemReviewed: Karena Kita adalah Makhluk Mulia
Read More | comments (1)

Jangan Melukai Hati Orang lain

Written By Wawan Setiawan on Tuesday, July 17, 2012 | 11:30 PM

Tuesday, July 17, 2012

Betapa indahnya hidup ini jika dunia dipenuhi oleh orang-orang yang berjiwa besar, berpikiran optimis, suka menolong serta hidupnya hanya untuk kebahagiaan orang lain. Ketika ditimpa masalah ia selalu optimis, ketika ada seseorang yang susah dia membantu dengan tulus, dan menghargai orang lain. Dia memiliki sebuah kharisma tersendiri. Energi yang di pancarkan dari wajahnya menusuk kedalam setiap hati orang yang melihatnya. Senyum yang tulus dan sapaan hormat membuatnya begitu mempesona. Dia adalah sosok yang mengerti keadaan orang lain. Dia dikenal bukan karena jabatannya, kekayaannya, juga karena ilmunya tapi karena hidupnya yang selalu membuat orang lain merasa bahagia. Kehadirannya selalu membuat orang lain bahagia. Cahaya ilmunya selalu menerang banyak orang.

Ngomong-ngomong tentang pribadi seseorang saya mau cerita sedikit nih tentang pengalaman hidup dalam bergaul dengan macam-macam orang yang memiliki berbagai macam karakter pula. Mulai dari teman yang egois, angkuh, suka pamer, ingin selalu dipuji sampai yang berkepribadian kalem, ramah, santun, dan familiar. Dan kali ini saya akan cerita tentang kisah seorang teman pada masa-masa SMA dulu. Hehehe. Udah lama gak curhat nihh. ;-)

Ketika SMA dulu saya mempunyai seorang teman perempuan. Bisa dibilang dia orangnya baik namun ada sebuah hal yang menyebabkan ia di jauhi orang lain yaitu dia mempunyai sifat yang kurang terpuji. Ketika pertama kali melihat dia, saya mengenalnya sebagai seorang pribadi yang asik dan pengertian. Namun lama kelamaan terlihat sesuatu yang agak janggal mengenai sikapnya. Bisa dibilang ia adalah salah tipe orang yang ingin di puji atau mendapat pujian dari orang lain. Seringkali apa yang di ucapkannya tidak sesuai dengan perbuatannya. Dia juga pembual. Jika kebohongannya terhendus dia mencari-cari cara untuk menutup-nutupinya. Seringkali juga ia berbohong demi mendapat pujian dari orang lain. Misal, mempunyai materi yang lebih daripada orang lain padahal hidupnya sama seperti orang pada umumnya.

Setiap perkataan dan perbuatannya memang selalu meyakinkan seakan-akan dia mengatakan yang sesungguhnya terjadi. Selain itu dia juga sering mengatakan aib orang lain. Lama kelamaan waktu pun bergulir. Satu dua orang curiga kepadanya dan akhirnya lewat mulut ke mulut semua orang jadi tahu sifatnya yang sesungguhnya dan ia merasakan sebuah penyesalan yang besar. Sekarang orang lain menjadi skeptis berteman dengan nya. Dia pun sangat menyesali perbuatannya, tapi apalah artinya itu semua karena itu sudah terlanjur terjadi. Sekarang dia mencoba untuk berubah menjadi orang apa adanya. Namun karena kebohongan yang dilakukan dulu, sekarang efeknya menjadi melekat lama di hati orang walaupun dia menyatakan berubah sekali pun.

Dari cerita di atas dapat di ambil sebuah hikmah bahwa ketika kita menunjukan sifat yang tidak terpuji seperti pembohong atau pun sombong maka efeknya akan lama menancap di hati orang yang lain. Seperti paku yang di tancapkan di atas kayu maka akan selalu membekas ketika kita mencabutnya. Artinya ketika kita membuat luka hati orang lain maka ianya akan selalu membekas tidak peduli seberapa banyak kita mengucapkan kata maaf atau sikap kita berubah sekali pun. Orang lain akan selalu skeptis dengan sikap kita.

Marilah untuk selalu tanamkan sikap menghormati dan menghargai orang lain karena sekali kita melukai orang lain maka akan selalu ada luka di hati orang lain yang kita lukai. Tetap berpikir positif dan hormati orang lain. Dan Bukan maksud saya untuk menyinggung atau pun menjelek-jelek kan teman saya itu tapi saya hanya ingin berbagi dengan harapan agar bisa di ambil hikmah di balik cerita tersebut. ;-)

Semoga bermanfaat.
Salam sukses.




Rating: 5 Reviewer:Wawan Setiawan - ItemReviewed: Jangan Melukai Hati Orang lain
Read More | comments (2)

Nikmatnya Sebuah Tangisan

Written By Wawan Setiawan on Saturday, May 5, 2012 | 5:25 PM

Saturday, May 5, 2012

Semua orang pasti sudah pernah menangis begitu pun saya. Tangisan adalah sebuah ungkapan emosional yang secara spontan terjadi. Sekuat-kuat dan sehebat-hebatnya manusia pasti pernah menangis. Tangisan tidak memandang tua-muda, kaya-miskin, hebat-lemah nya manusia. Pernahkah anda lihat orang-orang yang bertubuh kuat menangis? Pasti pernah ya. Lho cengeng amat sih dia? Eitzz sebentar dulu kawan jangan terlalu memvonis gitu ah! Baiklah dalam pembahasan kali ini saya akan membahas nikmatnya menikmati tangisan.

Menangis adalah sebuah hal yang lumrah terjadi. Apabila anda ingin menangis maka menangislah, ungkapakan semuanya dalam indahnya deraian air mata. Namun tahu kah anda menangis itu akan membuat sebuah kekuatan dan energi yang akan menggerakan anda terhadap apa yang di tangisinya. Menangis seperti apakah yang dimaksud? Jika anda belum merasakan nikmatnya sebuah tangisan maka sesekali cobalah nikmati ini.

Suatu waktu saya bangun di pagi hari sekitar jam setengah 3 pagi menjelang shubuh. Bangun di waktu-waktu itu adalah moment yang paling luar biasa bagi saya. Selesai setelah pergi ke kamar mandi dan mengambil air wuddhu saya shalat tahajud dalam heningnya malam. Sungguh luar biasa saya merasakan nikmatnya sebuah  keheningan. Alunan suara alam, hembusan angin, indahnya suara binatang malam membuatku semakin tenang dalam setiap gerakan shalat. Sampai suatu saat setelah selesai melakukan shalat saya bermunajat berdoa kepada Allah agar di ampuni semua dosa dan kesalahan-kesalahanku, dilapangkan rezeki dan di bukakan pintu-pintuNya agar bisa menuju surgaNya baik surga dunia dan akhirat. Sebuah tangisan yang sangat indah dan membuatku berada dalam kedamaianNya ketika aku berdoa dan teringat akan besarnya tumpukan dosa-dosa yang telah diperbuat sementara Dia selalu memelihara dan menjagaku tanpa peduli akan semua dosa yang telah ku perbuat. Dalam tangisan itu, saya selalu memujiNya atas sebuah dzat yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Disana kurasakan sebuah kedamaian dan sebuah energi yang kudapatkan setelah itu.

Menangislah karena itu baik bagi anda. Menangis karena dosa yang telah dilakukan, menangis karena seorang yang disayangi, atau menangislah karena memohon sebuah kekuatan kepada Tuhan. Menangis seperti di atas sangatlah di anjurkan dan bisa anda coba sendiri. Bukan menangis karena kegagalan, kebuntuan, dan kehilangan karena itu menunjukan betapa lemahnya jiwa kita.

Saya teringat ketika kakek saya meninggal. Pada waktu itu saya menangis seakan-akan tidak menerima kepergianNya. Namun setelah dipikir lagi untuk apa saya menangisinya toh dia kan sudah mendapat tempat yang lebih baik daripada sebelumnya. Harusnya saya bahagia dia sekarang berada bahagia disampingNya. Sekarang saya sadar saya hanya menangisi diri sendiri seakan-akan tak rela akan kepergiannya.

Jika sepanjang hidup ada seseorang yang tidak pernah menangis maka mungkin saja hatinya telah mengeras seperti batu. Betul-betul mengeras dan membeku. Akibatnya orang ini tidak akan lagi mengenal nilai-nilai, cinta kasih seseorang, penyesalan-penyesalan dan dosa-dosa. Jadi menangislah untuk menghimpun sebuah energi dari Tuhan. Cobalah!

Semua usaha yang kita lakukan kadang melewati kesedihan-kesedihan dan membuat sebuah tangisan dan kadang juga kita rasakan juga sebuah kebahagiaan. Namun apabila saatnya tiba kesuksesan akan diiringi sebuah tangisan dari sebuah kebahagiaan. Menangis karena bahagia.

Semoga bermanfaat.
Salam sukses.

Rating: 5 Reviewer:Wawan Setiawan - ItemReviewed: Nikmatnya Sebuah Tangisan
Read More | comments (1)

Bagaimana melawan Rasa Sakit?

Written By Wawan Setiawan on Friday, April 13, 2012 | 10:08 AM

Friday, April 13, 2012

Beberapa bulan yang lalu saya mengalami sebuah kecelakaan motor yang menyebabkan tulang selangka sebelah kiri patah. Dirawat di salah satu pengobatan tradisional tulang patah di Cisalak, Subang.

Pada hari pertama rasa sakit yang ku rasa begitu luar biasa sakitnya. Malam harinya saya tidak bisa tidur dengan nyenyak. Untunglah disana ada ayah dan ibu yang setia menunggu. Makasih ya Mom and Daddy.  ;-)

Sore hari setelah kecelakaan saya sempat bercerita dengan salah satu teman yang pernah mengalami patah tulang. Beliau menasihati saya agar tetap tenang ketika malam tubuh terasa sakit karena begitulah yang beliau rasakan dulu. Untunglah sewaktu mengalami kejadian itu teman saya sudah memberitahukan sebelumnya jadi rasa sakit bisa sedikit kuatasi.

Tahukah anda rasa sakit pada tulang selangka membuatku tak bisa membangunkan tubuh ketika sudah berbaring. Total saya tidak bisa bangun dengan sendirinya jika tanpa bantuan ayah dan ibu. Berada disana serasa ada pada kurungan penjara yang terpasang jerusi besi disekitarnya, begitulah perasaan yang selalu ada dalam setiap pikiran yang kujalani. Apalagi ketika si tabib memvonis supaya tinggal disana sampai minimal 2 minggu menjalani masa pengobatan. Perasaan pun menjadi tidak menentu dan menyebabkan rasa sakit ini semakin tambah sakit.

Setiap hari kujalani laksana ada dalam sebuah siksaan. Rasa sakit, kecewa, kesal, dan kadang marah sering muncul dalam hari-hariku disana yang tempatnya sangat jauh dari rumah. Semakin aku kesal semakin tak menentu pikiran ini menjadikanku tak nafsu makan dan hanya inginkan satu hal yaitu sembuh dan bisa berkumpul bersama teman-teman di kampus.

Setelah beberapa hari kulewati, teman, saudara rekan pun berdatangan untuk menjenguk, dan saya sedikit terhibur dan punya semangat lagi. Sampai akhirnya saya berpikir bahwa sebenarnya yang menyebabkan rasa sakit menjadi tambah sakit itu adalah pikiranku sendiri. Setelah itu aku berubah untuk tidak akan lagi mengeluhkan rasa sakit dan bersilaturahmi dengan orang-orang disana termasuk para pasien. Hari-hariku yang dulu kujalani dengan jenuh kini berubah menjadi hari yang ceria penuh canda tawa dan satu hal yang luar biasa adalah rasa sakit yang ada di tubuh ini seakan terasa tak ada saat aku menikmati hari-hariku dengan penuh ceria, ngobrol dengan orang-orang sekitar, bercanda satu sama lain, dan aku sangat menikmati itu semua.

Ternyata benar pendapat Herbert Spencer dalam bukunya Energy Medicine yang berkata bahwa sebenarnya penyakit yang menimpa tubuh kita ini adalah 90% disebabkan oleh jiwa. Artinya apa yang dipikirkan oleh jiwa akan mempengaruhi tubuh. Dilanjut oleh penelitian Fakultas Kedokteran di San Fransisco bahwa 75% dari penyakit yang menyerang tubuh adalah dialog negatif dengan jiwa. Kita harus hati-hati dengan pikiran kita karena itu akan mempengaruhi kinerja tubuh kita. Jika anda punya rasa sakit janganlah pernah mengeluh karena itu hanya akan menambah rasa sakit anda. Nikmati sajalah! Istilahnya kita berdamai dengan penyakit. Jika punya penyak tumor, kanker, diabetes, atau penyakit jantung saya sarankan agar berdamailah dengannya.

Bayangkan jika setiap hari kita terlalu memikirkan itu? Bisa-bisa 2 hari kita tewas di buatnya. Hehe. Berdamailah dengannya! Ini akan mengurangi penyakit itu menyebar ke anggota tubuh lainnya. Katakanlah pada penyakit itu, "Wahai penyakit akan ku terima kehadiranmu di tubuhku dan aku tak akan terpengaruh oleh rasa sakit yang kau buat".

Semoga Bermanfaat.
Salam sukses.
Rating: 5 Reviewer:Wawan Setiawan - ItemReviewed: Bagaimana melawan Rasa Sakit?
Read More | comments (2)

Pantang menyerah dan selalu tumbuh!

Written By Wawan Setiawan on Saturday, March 17, 2012 | 10:08 PM

Saturday, March 17, 2012

Hari-hari kemarin saya sempat bercakap-cakap dengan ayah saya menanyakan tentang sebuah falsafah pohon pisang yang pernah saya baca dalam sebuah buku. Tahukah anda pohon pisang? Anda pasti semua tahu kan? Saya pernah membaca falsafahnya. Tahukah anda jika pohon pisang di tebang sebelum waktu berbuah maka jangan harap dia akan mati. Saya jamin dia akan tumbuh lagi. Melihat dan memahami bacaan ini saya sempat penasaran makanya aku tanyakan langsung saja pada ayahku karena beliau lebih tahu. Ternyata benar saja, kata ayahku segigih apapun kita menebang pohon pisang jika pohon itu belum berbuah maka jangan harap pohon itu akan mati melainkan akan tumbuh lagi. Begitulah kata ayahku.
Mendengar itu aku sempat berfikir dan merenung sejenak. Kita bisa mengambil hikmah dari falsafah pohon pisang tersebut. Jika saja kita bisa memiliki sifat layaknya pohon pisang aku yakin kita akan menjadi jiwa yang sangat kuat dan tak mudah tergoyahkan oleh sesuatu apapun demi mencapai tujuan kita. Apa tujuan pohon pisang? Ya tentu saja berbuah. Lalu apa tujuan kita? Tentu saja berbeda-beda yang jelas tujuan itu pasti berbentuk layaknya buah yang bisa dinikmati hasil dari semua usaha yang telah dicapai. Jika anda berkeinginan menjadi seorang dokter tentunya anda juga akan berusaha menjadi seorang dokter. Jika anda berkeinginan menjadi seorang tentara tentu saja anda akan harus berjuang sekuat tenaga untuk menjadi seorang tentara. Dan jika anada ingin jadi seorang pengusaha tentu anda juga harus berjuang sekuat tenaga bagaimana mencapainya. Namun semua itu bukanlah suatu hal yang mudah layaknya kita mengucapkannya dengan bibir. Butuh usaha yang ekstra, sangat gigih, bangkit dari kegagalan, tekun, dan tentunya harus pantang menyerah.
Hari ini kita di ajarkan oleh sebatang pohon pisang tentang bagaimana itu sifat pantang menyerah dan terus tumbuh. Layaknya pohon pisang yang ditebang tetapi terus tumbuh dan tak akan pantang menyerah sebelum berbuah. Jika saja kita bisa menerapkannya ke dalam kehidupan sehari-hari saya yakin tak kan ada sesuatu hal pun yang akan membuat kita terhenti sebelum berhasil mewujudkan impian kita.
Semoga bermanfaat.
Salam sukses.Rating: 5 Reviewer:Wawan Setiawan - ItemReviewed: Pantang menyerah dan selalu tumbuh!
Read More | comments

Ikhtiar dan Kekuatan Sabar

Written By Wawan Setiawan on Saturday, March 10, 2012 | 9:15 PM

Saturday, March 10, 2012

Pagi itu aku sedang duduk dan berbaring santai di atas sofa. Sejenak aku keluar rumah untuk menemui seseorang yang ingin mengisi ulang pulsa Handphone nya. Terlintas dalam pikiran untuk mengasih tahu ke teman-teman serta saudara dengan memberikan sms yang berisi "Bagi temen-temen yang masih punya tunggakan pulsa, aku tunggu ya?" Aku biasa mengirim sms itu dikala aku kepepet ga punya duit. hehe (Ketahuan jualan pulsa). Ya dirumah memang aku sampingan sambil jualan pulsa, ;-)
Aku mengirim sms itu ke beberapa sobat-sobat dan juga saudara. Setelah beberapa menit ada saudara ku yang menelpon ternyata dia tetangga kampungku,aku biasa panggil beliau Wa Kipuk. Beliau memberitahuku bahwa beliau sedang berada di Singapura untuk bekerja dan untuk uang pulsa ada di saudaranya yang deket rumahku, kata dia bicara sambil tertatih-tatih. Sepertinya ada masalah dengannya disana, dia berkata "aku sedang tak punya uang sepeserpun disini", ia berkata sambil memelas. "Lho kenapa wa? gak apa2 kok saya mah ikhlas" aku bilang. Ternyata dia berangkat ke sana tanpa membuat paspor. Disana beliau tidak di ijinkan bekerja di tempat yang di tuju.
Beberapa hari kemudian beliau datang kerumahku, disana beliau bercerita tentang keadaannya di Singapura. Setelah 2 hari datang di tempat itu beliau merasakan sesuatu yang buruk. Ingin kembali ke Jakarta tapi tak ada uang untuk pulang dan terlanjur ada disana. Akhirnya ia memutuskan untuk mencari pekerjaan dan alhamdulilah ada yang mengajaknya bekerja untuk mengurus kebun orang. Disana ia bekerja hanya untuk secuil uang untuk ongkos pulang ke Jakarta. Satu hari beliau di bayar 40 ribu dan itu belum dipotong untuk makan dan lain-lain. Karena berhasrat ingin pulang ke Jakarta beliau sampai tidak makan 2 hari hanya untuk mendapatkan ongkos pulang. Beliau tidur di sebuah masjid kecil dan disana beliau sering berdoa kepada Allah bermunajat supaya segera di beri petunjuk untuk kembali pulang ke kampung halamannya. Hari-hari berlalu akhirnya ia memiliki uang tak seberapa hanya ada beberapa rupiah di kantongnya dan dengan bermodalkan do'a yang ia panjatkan ia menuju ke pelabuhan untuk naik kapal dan pulang ke Jakarta. Sebelum berangkat ke pelabuhan ia bertemu dengan seseorang lelaki yang menyapanya ketika ia duduk di sebuah tempat. Lelaki itu berkata, "Pak bapak dari mana?", "Saya dari Jakarta mas saya ingin pulang mas." beliau berkata. "Kemana?" lelaki itu bertanya, "Ke Jakarta mas" beliau menjawab. "Memang bapak bekerja apa disini?" Lelaki itu dengan penasaran bertanya. "Bekerja di kebun mas", "Terus bapak tidur dimana" lelaki itu kembali bertanya. "Disitu mas di masjid situ" dia kembali menjawab dengan pelan. "Lho kenapa tidak sewa penginapan aja mas, disana ada tempat murah", "Boro-boro menginap mas makan aja belum dari kemarin, ngumpulin uang untuk pulang mas" belia berkata. Lelaki itu menangis sambil merangkul beliau dan memberikan uang kemudian mengajaknya makan di sebuah warung. Disana beliau bercakap-cakap banyak dengan lelaki itu. Selesai makan beliau berkata, "Mas ini kembalian uang tadi makan" beliau memberikan uang 70rb sisa makan tadi. "Udah mas ambil saja" kata orang itu sambil beranjak pergi menuju ke suatu tempat. Alangkah senangnya beliau kala itu. Beliau jadi punya tambahan uang untuk ongkos naik Kapal. Berjuta syukur beliau ucapkan tak ada hentinya. Paginya ketika beliau hendak berangkat pulang ia bertemu dengan seorang perempuan dan bercerita tentang keadaan beliau. Apa yang terjadi? Wanita itu memberikan beberapa uang kepada Wa Kipuk, Subhanallah. Sekarang beliau punya ongkos untuk pulang ke kampung halamannya. Malamnya beliau shalat tahajud dan tiada hentinya berucap syukur kepada Allah SWT atas apa yang terjadi padanya. Ia percaya bahwa seorang hamba yang berdo'a dan mendekatkan diri dengan tulus ikhlas pada Allah Insya Allah, Allah akan menolong kita dengan bagaimanapun keadaannya. Mungkin ini balasan Allah atas ketulusannya membantu orang lain ketika di kampung halaman. Dia adalah sosok seorang yang kalem, jujur, dan suka membantu orang lain.
Dari kisah di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa semua jenis kebaikan apapun yang kita lakukan suatu saat pasti Allah akan membalasnya dengan sesuatu yang lebih. Dan ketika kita bersungguh-sungguh dengan tulus ikhlas berdoa dan bermunajat kepada Allah, Insya Allah, Allah akan membantu kita menyelesaikan persoalan yang ada.Rating: 5 Reviewer:Wawan Setiawan - ItemReviewed: Ikhtiar dan Kekuatan Sabar
Read More | comments (1)

Sudah berfungsikah Pintu Hati kita?

Suatu ketika aku melihat secarik pintu yang ada di sebuah gedung yang kosong dan sangat rapuhnya sehingga siapapun yang masuk kesana dengan mudahnya mereka keluar masuk tanpa ada sebuah kendala. Disana aku sempat berpikir dengan seperti itulah hati kita. Kadang-kadang hati kita yang rapuh bisa mengakibatkan lalu lalang masuknya informasi yang negatif tanpa kita mampu membendungnya. Suatu ketika aku datang ke tempat semula dan disana aku melihat rupa dan bentuk pintu itu telah berbeda seperti sedia kala. Mungkin seorang tukang telah mereparasinya sehingga pintu itu kembali bisa di gunakan dan rumah itu pun telah dihuni oleh seorang keluarga, kini tak akan ada lagi sembarang orang yang bisa masuk ke rumah itu kecuali atas seijin pemilik rumahnya.
Hati kita yang terlalu terbuka juga memudahkan semua informasi masuk begitu saja tanpa kita bisa menyaring terlebih dahulu apakah itu bermanfaat atau tidak sehingga semua informasi itu terakumulasi dalam hati dan pikiran dan menyebabkan apa yang disebut bimbang, ragu, galau, dsb dikarenakan hati itu tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Pintu yang baik adalah pintu yang terbuka ketika kita membutuhkan akses masuk dan tertutup ketika membutuhkan penghalau sesuatu yang akan membahayakan diri kita. Ada sebagian orang yang terlalu menutup hatinya dan mungkin Allah telah mengunnci hatinya dari kebaikan-kebaikan sehingga nasihat apapun yang di ucapkan oleh seseorang akan mental di buatnya, Allah telah mengunci hatinya seperti yang teermaktub di Surat Al-Baqarah ayat 6-7 yang berbunyi :
"Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman".
"Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. dan bagi mereka siksa yang Amat berat"
Ketika hati kita dapat menjalankan fungsinya dengan baik tentu semua bentuk nasihat baik yang bermanfaat bagi kita akan masuk meresap kedalamnya dan disalurkan ke seluruh tubuh sehingga terbentuklah jiwa yang kuat juga sebaliknya ketika hati kita terlalu terbuka kepada hal-hal yang bersifat negatif yang tidak memberikan manfaat kepada diri kita dan hal negatif itu terakumulasi dalam hati maka Allah akan mengunci hati kita dari kebaikan-kebaikan. Naudzubillah.
Mulai sekarang mari kita fungsikan pintu hati kita dengan sebaik-baiknya. Jadikan ia terbuka ketika ada nasihat positif yang akan membangun jiwa kita dan tertutup apabila ada hal-hal negatif yang akan masuk dan merusak jiwa.
Tetap semangat,
Rating: 5 Reviewer:Wawan Setiawan - ItemReviewed: Sudah berfungsikah Pintu Hati kita?
Read More | comments

Berani!, belajar!, berbuat!

Written By Wawan Setiawan on Monday, March 5, 2012 | 7:02 AM

Monday, March 5, 2012

  Kadang-kadang kita sebagai manusia takut akan sesuatu yang tidak di harapkan contoh kita berinvestasi kemudian bangkrut, bepergian sendirian kemudian tersesat, dan lain-lain. Bagi sebagian manusia tidak menyukai hal yang satu ini dan mereka cenderung tetap berada di zona nyaman dan tidak mau beranjak dari itu. Tapi ada juga sebagian yang lain yang sangat menyukai tantangan dan resikonya, mereka adalah seorang yang percaya akan kemampuan dirinya. Percaya bahwa segala sesuatu itu pasti ada jalan keluarnya.Nah, ngomong-ngomong soal tantangan dan resiko saya akan berbagi sedikit pengalaman yang saya alami dan manfaatnya bagi kita.

Hari itu aku diminta oleh salah seorang tetangga yang hendak membeli sebuah unit komputer yang berharga terjangkau dan berkualitas bagus. Aku menyarankan untuk membeli second atau bekas karena budget nya gak cukup untuk membeli baru. Aku pun mulai mencarinya dan kebetulan bertemu dengan seorang teman yang memberitahu ada seorang yang hendak menjual komputer kemudian aku langsung temuin dia dan melihat kondisinya. Setelah aku melihat barangnya kelihatannya masih bagus, programnya juga masih berjalan dengan baik. Cuma satu yang belum lengkap yaitu tidak terpasang CD Drive dan si pemilik menjanjikan bahwa nanti sore CD Drive nya akan segera dia antar ke rumah tetanggaku dengan alasan barangnya masih berada di rumah temannya tempat dimana dia membeli komputernya. Sebenernya komputer ini dia beli bekas juga cuma katanya baru 3 bulan digunakan karena tidak ada waktu untuk menggunakannya karena kebetulan dia bekerja sebagai seorang supir yang terbiasa pulang malam.  Aku percaya kepadanya dan membawa komputernya ke rumah tetangga dan aku pasang semua berjalan normal.

Setelah sehari berjalan orang itu tidak juga memberikan CD Drive kepada pembeli komputer. Kemudian aku hubungi dia menanyakan janjinya. Ahh ternyata CD Drive nya tidak ada. Aku juga sempat mengecek keadaan computer tetanggaku hari itu dan naas ternyata ada masalah dengan programmnya fungsi copy-paste nya tidak berfungsi ahhh ada apa ini? Aku berkata dalam hati. Aku merasa bersalah karena memberikan computer ini kepada tetanggaku ahh tapi biarlah yang penting aku akan bertanggungjawab untuk membereskan ini semua. Masalah pertama terletak di hardware komputer yang tidak terpasang CD Drive nya sehingga aku tidak bisa menginstal ulang program OS Windows nya. Aku pun menyarankan kepada pemiliknya untuk segera membeli CD Drive nya nanti biar aku yang pasang. Aku coba meyakinkan bahwa semua akan berjalan baik padahal di dalam hati aku masih ragu tapi aku mencoba untuk mengatasinya dengan semua resiko apapun yang terjadi. Si pemilik computer bilang ‘Aku tak punya uang sekarang nanti saja kalo sudah ada uang wan’ di bilang padaku. Aku mengiyakan dan menunggu sampai tetanggaku mempunyai uang.

Selang sekian hari tetanggaku memintaku untuk membelikan dan memasangnya. Aku pun setuju dan aku membelinya. Dengan modal keberanian aku mencoba memasangnya, membuka  casing, dan memasang cd drive nya. Setelah aku pasang ternyata berhasil sekarang aku hanya tinggal menginstal program windows nya.

Esok harinya aku datang kerumah tetangga dan mencoba menginstal program windows yang aku dapat dari salah seorang teman. Dengan segenap keberanian lagi-lagi aku mencoba menginstal dan memasukan kaset program windows xp. Kemudian apa yang terjadi? Ternyata ada masalah pada saat instalasi aku menduga file program yang di kasetnya tidak baik dan gagal. Aku pun pulang dan mencoba menginstal dengan program windows yang berbeda yaitu windows 7 kebetulan aku punya programnya. Aku menginstal program itu dan ternyata berhasil. Aku merasa sedikit lega.

Windows memulai proses booting dan aku merasa seperti ada yang janggal. Sepertinya proses komputernya lambat? Setelah aku cek ahh ternyata kapasitas RAM nya Cuma setengah Giga dan ini tidak cocok untuk instalasi windows 7. Aku berfikir sejenak dan mendapat ide untuk memasang RAM yang tidak terpakai yang kebetulan aku beli dari orang yang menjual computer ini. Kapasitasnya 1GB dan ini cukup untuk di pasang di computer tersebut agar berjalan dengan baik. Lagi-lagi dengan segenap keberanian aku coba memasang RAM komputernya aku tidak takut pada resiko yang terjadi dan kalau pun itu terjadi aku akan bertanggungjawab. Ake membuka casingnya dan mencoba memasang di slot RAM yang kedua tapi apa yang terjadi? Ternyata slot RAM kedua pengailnya rusak dan tidak bisa di pasang. Akhirnya aku coba ganti aja RAM yang setengah giga dengan miliku yang 1 GB. Aku selesai memasangnya dan apa yang terjadi? Setelah computer di hidupkan tidak ada tanda-tanda computer memulai proses booting. Ternyata RAM yang aku beli rusak dan aku tertipu untuk yang kedua kalinya oleh orang itu. Tapi biarlah aku tidak menyalahkan orang itu dan ini semua murni kesalahanku yang tidak hati-hati. Aku buka kembali dan aku memasang dengan RAM yang dulu dan alhamdulilah berhasil.

Tapi masih belum bisa digunakan karena computer terasa sangat lambat karena windows 7 memang untuk spesifikasi computer yang kapasitas RAM nya minimal 1GB. Setelah itu aku menginstalkan programnya ke orang lain karena aku tidak punya program yang lain dan alhamdulilah berhasil.

Dari peristiwa ini aku belajar harus berhati-hati akan bujukan orang lain dan belajar menghadapi semua resiko. Tidak takut akan resiko karena di balik itu pasti ada jalan keluar. Tuhan tidak mungkin menciptakan lelaki kalo tidak ada perempuan. Tuhan tidak akan menciptakan kegelapan kalo tidak ada ternag benderang dan Tuhan tidak akan menciptakan kesulitan jika tidak ada kemudahan. So Don’t stop to try! ;-)

Rating: 5 Reviewer:Wawan Setiawan - ItemReviewed: Berani!, belajar!, berbuat!
Read More | comments

Peringatan Dari Allah SWT

Written By Wawan Setiawan on Friday, February 24, 2012 | 3:15 PM

Friday, February 24, 2012

Pada hari jum’at 18 Nopember 2011 aku mendapat musibah kecelakaan yang menyebabkan tulang selangka patah.

Pagi itu aku berangkat kuliah seperti biasa pagi hari jam 7 dan kebetulan hari itu adalah hari ke-5 Ujian tengah semester. Setelah selesai ujian seperti biasa aku berkicau diluar kelas dengan temen-temen bertanya seputar soal yang telah dikerjakan. Teriakan dan tawa diluar kelas  sangat lumrah terdengar jikalau selesai ujian. Pada hari itu adalah ujian mata kuliah speaking yang tingkat kesulitannya terkesan mudah karena dosen speaking ini adalah tipe dosen yang yang tidak pelit memberikan nilai kepada mahasiswa melainkan kebalikannya , hehehe. Tidak aneh pada mata kuliah ini kebanyakan nilainya Kalo tidak A ya B.
Pada waktu itu ujian selesai pada jam 9.30 jadi aku memutuskan untuk singgah sejenak ke kosan teman sambil menunggu waktu jum’at tiba. Disana aku ngobrol sana-sini, tertawa,canda wah pokonya rame deh kalo lagi ngumpul. Dan tak terasa kita ngobrol-ngobrol hingga terdengarlah dengungan suara ngaji dari masjid dan waktu pun menunjukan pukul 11.30. Aku memutuskan untuk pergi jum’atan di luar kampus tepatnya di Masjid Agung Subang.  Sebelumnya salah seorang dari  temanku yang lain ada yang menawarkan agar jum’atan dikampus tapi aku menolak karena alasan kenyamanan karena di Masjid Agung masjidnya luas dan hawanya sejuk.


Setibanya di masjid agung disana aku pergi ke tukang nasi timbel ya maklumlah belum makan dari pagi cuma baru nasi 1 bungkus. Hehehe. Selesai makan aku ambil air wudhu dan masuk kedalam masjid. Disana seperti biasa disana shalat Thahiyatul masjid, shalat sunnah Qabliyah, mendengarkan ceramah, dan kemudian shalat jum’at. Aku masih ingat akan ceramah sang khotib tentang “kerja keras dan jangan putus asa”yang di tampilkan dengan sangat menarik waktu itu beliau sempat menerangkan kisah Maryam yang pergi ke padang pasir dengan anaknya Nabi Isa a.s sampai pada suatu saat di kehausan dan mencari air untuk mengobati dahaganya. Maryam pun pergi ke salah satu bukit tapi tidak ditemukan air. Melihat anaknya Isa a.s yang menangis kehausan beliau pun sampai pergi bolak-balik pulang-pergi sampai tujuh kali hanya untuk mencari air dan akhirnya Allah memberikan pertolongan bagi keduanya sehingga kemudian Nabi Isa a.s secara tidak sengaja menendang-nendang tanah dan dari sana keluarlah air yang sekarang dikenal dengan Air Zam-zam. Penyampaian khotib yang sangat menarik membuat antusias semua jamaah pada saat itu.
Selesai shalaat jum’at disana aku menghampiri teman-temanku yang lain untuk minta izin pulang. Dan anehnya ketika mau bertolak pulang salah seorang temanku mengirim sms agar mengembalikan materi fotocopy Pendidikan Kewarganegaraan dengan ya agak cukup memaksa. Hehehe jangan tersungging eh tersinggung ya buat orang itu hwkwkwk (Soalnya aku liat dia feel Innocence banget padahal bukan karena dia hwkwkw). Akhirnya aku pun memutuskan untuk kembali ke kampus dan di tengah jalan aku melihat dua orang anak perempuan yang hendak menyeberang jalan tapi tidak melihat lajunya motorku dari arah sampingnya. Dari kejuahan aku membunyikan klakson motor  tapi ahh keduanya tidak menengok ke arahku padahal kondisi udah 200 meter dengan motor melaju cukup kencang. Setelah jarak sekitar 10 meter motor pun tidak memungkinkan untuk mengerem dan akhirnya BRAKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK aku meyerempet salah seorang perempuan itu dan jatuh dengan posisi bahu di bawah sementara salah seorang dari perempuan itu jatuh ke sebelah kanan motor. Disana aku hnya memikirkan bagaimana kondisi perempuan yang aku tabrak itu tidak sedikit pun memikirkan kondisi pribadi. Aku terpelanting menghantam aspal dan masih sadar dan membangunkan motor yang tergeletak dan ada pikiran untuk mendekati gadis itu tapi ahhhhh….. tubuhku bergetar sepertinya ada masalah dengan tanganku, aku merasakan sakit seperti mengangkat beban yang sangat berat di pundak kanan sebelah kiri ternyata tulang selangka bagian kiri PATAH. Aku meminta tolong pada orang-orang yang menghampiriku dan disana aku mengerang kesakitan dan sempat merebahkan tubuh ke pinggir jalan saking pilunya menahan sakit. Aku sempat menghubungi temanku dan alhamdulilah ia mengangkat teleponku dan memintanya agar segera ke menghampiriku. Ada dua orang yang tak aku kenal yang menolongku mencarikan pertolongan pertama pada tulangku yang patah. Aku sangat berterima kasih padanya dia sangat tulus mengantarku sampai ke tempat pengobatan di Cisalak yang jaraknya cukup jauh dari tempat kejadian. Oh iya setelah aku Tanya kepada salah seorang temanku alhamdulilahnya gadis itu tidak mengalami luka parah dan bisa berjalan.
Setelah sampai di Cisalak  aku aku menelpon ibuku di rumah dan memberitahukannya agar segera ke tempatku. Alhamdulilah setelah menanti-nanti sekian lama ayah,ibu,bibi,dan pamanku datang. Ibuku langsung menangis sambil mengelus-elus dahiku, aku bilang padanya, “aku baik-baik aja mah ga apa2 kok buktinya kau masih bisa bicara” kataku. Aku dirawat disana selama 10 hari bersama pasien2 yang memiliki kondidi yang sama sepertiku. Didalam hati aku berkata “aku masih bersyukur aku masih diberi kesempatan hidup oleh Allah, semoga ini adalah balasan atas semua dosa yang kulakukan”.
Banyak sekali pelajaran yang aku dapat dari peristiwa itu yaitu belajar sabar, belajar memiliki sikap empati seperti ditunjukan oleh kedua orang yang menolongku walau tak kenal siapa aku dan aku pun juga, selalu hati-hati dan waspada ketika berkendara, lebih bersyukur atas apa yang diberikan Allah padaku dikarenakan ini peringatan atas semua sikap ku dulu yang sedikit sekali mensyukuri nikmat Allah yang begitu banyak. Sekarang aku sadar bahwa begitu banyak nikmat Allah yang telah dianugerahi tapi apa balasanku aku selalu mengeluh dengan keadaan. Pernah suatu ketika ada seseorang yang terjatuh dari motornya tapi aku malah pergi terburu-buru dengan alasan telat masuk kuliah dan masih ada banyak orang disana. Ternyata ada rahasia di balik rahasia dan Allah lah yang mengatur semua ini. Kita sebagai manusia harus bisa mengambil hikmah dari setiap kejadian yang menimpa kita.
Wallahu ‘alam.
Rating: 5 Reviewer:Wawan Setiawan - ItemReviewed: Peringatan Dari Allah SWT
Read More | comments

About Me

My photo
Subang, Jawa Barat, Indonesia
 
Copyright © 2011. Sang Pemenang . All Rights Reserved.
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template modify by Creating Website