Home » » Mengapa sifat kita susah berubah?

Mengapa sifat kita susah berubah?

Written By Wawan Setiawan on Thursday, March 29, 2012 | 2:39 PM

Beberapa waktu lalu saya mengikuti sebuah pelatihan kader-kader dakwah Islam di Bandung karena kebetulan saya adalah anggota sebuah organisasi dakwah di kampus. Diselenggarakan oleh GAMAIS ITB yaitu sebuah organisasi dakwah di kampus ITB. Disana saya bertemu banyak sekali teman dari seluruh universitas se-Bandung Raya. Satu hal yang akan selalu ku ingat adalah ketika datang pertama kali disana saya di sambut oleh orang-orang yang begitu ramah, bersahabat, dan ceria. Ditambah lagi para pembicara-pembicaranya yang begitu luar biasa menyampaikan materi. Semangat, antusias, humoris, dan selalu membawa kesan positif. Saya mulai sadar bahwa ilmu yang saya punya hanyalah secuil dari sebutir pasir yang terhampas luas di dataran gurun sahara. Untuk itu saya harus terus belajar dan menumbuhkan sifat positif untuk menjadi manusia yang sukses secara kepribadian maupun financial.
Dalam sesi diskusi disana saya mengenal banyak sekali orang-orang yang sikapnya positif dan beberapa punya selera humoris. Ya memang manusia diciptakan oleh Tuhan dengan berbeda-beda sifat. Ada yang pemarah, sabar, egois, yesman (sikap mengikuti orang lain), dll. Apakah itu sebuah gen yang ditanamkan Tuhan sejak ia lahir atau pilihan hidup yang kita ambil? Tentunya itu adalah pilihan hidup yang kita ambil kan. Menurut buku Terapi Berpikir Positif nya Dr. Ibrahim Elfiky juga menjelaskan bahwa sifat kita terbentuk berdasarkan hasil meniru jutaan watak orang lain. Untuk itu kita harus berhati-hati dalam meniru sifat orang lain. Karena secara sadar atau tidak setiap harinya kita meniru sifat-sifat orang lain.
Jika kita meniru sifat-sifat buruk akhirnya kita berada di jalan yang salah dan kita terperangkap disana.
Di dalam Al-Qur’an Allah SWT juga sering berulang-ulang kali berfirman bahwasanya “Allah akan membiarkan sesat orang-orang yang tersesat” Jadi mulai sekarang marilah kita mulai menata hidup ini dengan sifat dan sikap-sikap yang positif untuk menjadikan hidup kita lebih berarti. Dengan kita terbiasa dengan sifat-sifat positif maka sifat-sifat buruk juga akan sedikit-demi sedikit menjauh selama kita tidak mencoba mendekatinya lagi. Kesimpulannya jika kita ingin menjadi manusia yang penuh dengan kebaikan segera tinggalkan sifat buruk dalam diri kita. Pantaslah dalam Al-Quran Allah berfirman, “Janganlah kau campur adukan kebaikan dengan kebatilan” karena kebatilan akan mengusir kebaikan-kebaikan yang akan datang menyiram jiwa kita. Ingat juga kawan perubahan itu perlu.
Semoga bermanfaat.
Salam sukses.

0 comments:

Spoiler Untuk lihat komentar yang masuk:

Post a Comment

 
Copyright © 2011. Sang Pemenang . All Rights Reserved.
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template modify by Creating Website