Suatu waktu seorang filsuf dan matematikawan dari Perancis, Blaise Pascal pernah berkata, "Semua kesalahan yang dilakukan manusia adalah karena ketidaktahuan tentang bagaimana duduk tenang".
Sementara dalam Al-Qur'an Allah SWT berfirman bahwa "manusia diciptakan dengan membawa sifat tergesa-gesa". Jelas terdapat hubungan yang saling berkorelasi antara pendapat Pascal dengan Firman Allah SWT. Ketidakmampuan kita untuk bisa fokus dan berfikir kadang diakibatkan oleh sikap kita yang tidak bisa berfikir dengan tenang. Seringkali kita bersifat tergesa-gesa dalam melakukan sesuatunya. Justru itu hanya akan menambah rasa cemas semakin bertambah besar.
Sesekali biarkanlah diri ini untuk sejenak duduk dan berpikir dengan tenang.
Saya sangat kagum pada kemampuan para biksu yang bisa mencapai tingkat ketenangan yang sangat dalam melalui meditasinya. Bahkan bisa berjam-jam dan juga berhari-hari. Tentu saja tidak mudah mencapai sebuah ketenangan diri. Diperlukan sebuah kiat tertentu untuk melakukannya. Dalam sebuah buku yang berjudul "Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya" Penulis, Ajahn Brahm pernah berkata, "Jika anda tidak ada sesuatu yang perlu dilakukan maka diamlah".Arti konteks diam disini adalah diam untuk menenangkan diri dan membiarkan perasaan positif mengalir dan membuang jauh perasaan negatif. Dalam agama Islam kita juga banyak sekali menemukan ritual yang membutuhkan tingkat ketenangan seperti shalat, zikir, dan do'a. Semakin dalam tingkat ketenangannya semakin terasa manfaatnya.
Ada salah satu cerita unik dari sebuah peristiwa di Perang Dunia II tentang panglima perang yang berbuat konyol. Konon pada suatu waktu di Myanmar pasukan Inggris sedang terkepung dan terancam terbunuh oleh pasukan Jepang yang siap membunuh kapan saja. Namun alih-alih bertindak Sang Kapten malah menyuruh para prajuritnya untuk duduk tenang dan minum teh bersama. Sangat konyol sekali panglima perang itu. "Sepertinya panglima sudah tidak waras lagi". Begitulah gumam para prajurit. Akhirnya mereka menikmati minum teh bersama sambil duduk-duduk tenang. Selang beberapa waktu ada kabar dari prajurit pengintai bahwa musuh sedikit jauh dari tempat persembunyiannya. Akhirnya sang panglima langsung mengomando prajuritnya untuk kemasi barang-barang dan secepatnya pergi.
Apa pelajaran yang dapat kita ambil dari kisah di atas? Artinya jika memang kita belum punya sesuatu untuk berbuat sesuatu cobalah untuk diam sejenak, tenangkan pikiran daripada kita disibukan oleh kecemasan-kecemasan yang menghantui. Dan apabila ada celah bagus untuk keluar dari masalah yang kita punya, segeralah ambil. Persis seperti apa yang di lakukan panglima perang itu yang segera pergi ketika musuh sedikit menjauh dari tempat persembunyiannya.
Ketenangan sangat dibutuhkan dalam bertindak dimana pun dan kapanpun. Jika anda mengabaikan aspek ini mungkin saja sifat cerobohlah yang akan anda perbuat. Ingat Sikap tenang dan sabar adalah ciri orang sukses.
Semoga bermanfaat.
Salam sukses.
Sementara dalam Al-Qur'an Allah SWT berfirman bahwa "manusia diciptakan dengan membawa sifat tergesa-gesa". Jelas terdapat hubungan yang saling berkorelasi antara pendapat Pascal dengan Firman Allah SWT. Ketidakmampuan kita untuk bisa fokus dan berfikir kadang diakibatkan oleh sikap kita yang tidak bisa berfikir dengan tenang. Seringkali kita bersifat tergesa-gesa dalam melakukan sesuatunya. Justru itu hanya akan menambah rasa cemas semakin bertambah besar.
Sesekali biarkanlah diri ini untuk sejenak duduk dan berpikir dengan tenang.
Saya sangat kagum pada kemampuan para biksu yang bisa mencapai tingkat ketenangan yang sangat dalam melalui meditasinya. Bahkan bisa berjam-jam dan juga berhari-hari. Tentu saja tidak mudah mencapai sebuah ketenangan diri. Diperlukan sebuah kiat tertentu untuk melakukannya. Dalam sebuah buku yang berjudul "Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya" Penulis, Ajahn Brahm pernah berkata, "Jika anda tidak ada sesuatu yang perlu dilakukan maka diamlah".Arti konteks diam disini adalah diam untuk menenangkan diri dan membiarkan perasaan positif mengalir dan membuang jauh perasaan negatif. Dalam agama Islam kita juga banyak sekali menemukan ritual yang membutuhkan tingkat ketenangan seperti shalat, zikir, dan do'a. Semakin dalam tingkat ketenangannya semakin terasa manfaatnya.
Ada salah satu cerita unik dari sebuah peristiwa di Perang Dunia II tentang panglima perang yang berbuat konyol. Konon pada suatu waktu di Myanmar pasukan Inggris sedang terkepung dan terancam terbunuh oleh pasukan Jepang yang siap membunuh kapan saja. Namun alih-alih bertindak Sang Kapten malah menyuruh para prajuritnya untuk duduk tenang dan minum teh bersama. Sangat konyol sekali panglima perang itu. "Sepertinya panglima sudah tidak waras lagi". Begitulah gumam para prajurit. Akhirnya mereka menikmati minum teh bersama sambil duduk-duduk tenang. Selang beberapa waktu ada kabar dari prajurit pengintai bahwa musuh sedikit jauh dari tempat persembunyiannya. Akhirnya sang panglima langsung mengomando prajuritnya untuk kemasi barang-barang dan secepatnya pergi.
Apa pelajaran yang dapat kita ambil dari kisah di atas? Artinya jika memang kita belum punya sesuatu untuk berbuat sesuatu cobalah untuk diam sejenak, tenangkan pikiran daripada kita disibukan oleh kecemasan-kecemasan yang menghantui. Dan apabila ada celah bagus untuk keluar dari masalah yang kita punya, segeralah ambil. Persis seperti apa yang di lakukan panglima perang itu yang segera pergi ketika musuh sedikit menjauh dari tempat persembunyiannya.
Ketenangan sangat dibutuhkan dalam bertindak dimana pun dan kapanpun. Jika anda mengabaikan aspek ini mungkin saja sifat cerobohlah yang akan anda perbuat. Ingat Sikap tenang dan sabar adalah ciri orang sukses.
Semoga bermanfaat.
Salam sukses.
0 comments:
Post a Comment