Ucapan adalah doa, begitulah pepatah bilang. Kata-kata apa pun yang keluar dari mulut kita haruslah kata-kata yang baik sekali pun kita dalam kondisi yang tidak mengenakan karena ingat setiap ucapan itu adalah doa. Inilah sebuah kisah yang terjadi di negara timur Arab dimana berkat doa mustajab seorang ibu, anaknya berhasil menjadi orang nomer satu di dunia.
Alkisah tinggalah seorang anak kecil yang masih belia yang berumur jagung. Ia hidup bersama ibu dan bapaknya dala sebuah rumah sederhana. Suatu saat tatkala akan ada seorang tamu yang datang kerumah, mereka pun menyiapkan segala sesuatunya demi menyambut tamu tercinta.
Mereka pun mulai memasak dan menyajikan makanan itu ke atas meja makan. Tatkala mereka pergi sebentar anak mungilnya itu secara tidak diketahui menggenggam segenggam debu dan ditaburkanlah debu itu ke atas makanan yang tersaji untuk tamu di atas meja.
Dengan perasaan kesal dan agak marah, ibu pun marah ketika mengetahui bahwa makanan itu penuh dengan pasir. Ibu memarahi anak itu dan berkata, "Pergilah kamu, biarlah kamu menjadi imam di haramain". kata ibunya.
Dan subhanallah sungguh luar biasa beberapa waktu kemudian anak itu benar-benar menjadi imam di Masjidil Haram. Anda tahu siapa anak kecil itu? Ya beliau adalah Syeikh Abdurrahman as-Sudais,Imam Masjidil Haram yang nada tartilnya menjadi favorit kebanyakan kaum muslimin di seluruh dunia.
Berkat doa ibunya dikala marah yang benar-benar mustajab itu kini ia benar-benar menjadi seorang imam. Dan semua umat muslim dari seluruh yang pernah berkunjung ke masjidil haram tentu tahu siapa beliau.
Ini menjadi sebuah pelajaran bagi calon ibu atau pun ibu dan bapak agar senantiasa mendoakan yang baik kepada anak, entah itu dalam keadaan marah atau pun kesal. Jangan pernah katakan yang buruk kepada mereka karena setiap ucapan itu adalah doa.
“Janganlah kalian mendo’akan (keburukan) untuk dirimu sendiri,begitupun untuk anak-anakmu, pembantumu, juga hartamu. Jangan pula mendo’akan keburukan yang bisa jadi bertepatan dengan saat dimana ALLAH mengabulkan do’a kalian…” (HR.Abu Dawud)
Demikian Kisah Nyata Doa Mustajab Seorang Ibu. Semoga bermanfaat.
Alkisah tinggalah seorang anak kecil yang masih belia yang berumur jagung. Ia hidup bersama ibu dan bapaknya dala sebuah rumah sederhana. Suatu saat tatkala akan ada seorang tamu yang datang kerumah, mereka pun menyiapkan segala sesuatunya demi menyambut tamu tercinta.
Mereka pun mulai memasak dan menyajikan makanan itu ke atas meja makan. Tatkala mereka pergi sebentar anak mungilnya itu secara tidak diketahui menggenggam segenggam debu dan ditaburkanlah debu itu ke atas makanan yang tersaji untuk tamu di atas meja.
Dengan perasaan kesal dan agak marah, ibu pun marah ketika mengetahui bahwa makanan itu penuh dengan pasir. Ibu memarahi anak itu dan berkata, "Pergilah kamu, biarlah kamu menjadi imam di haramain". kata ibunya.
Dan subhanallah sungguh luar biasa beberapa waktu kemudian anak itu benar-benar menjadi imam di Masjidil Haram. Anda tahu siapa anak kecil itu? Ya beliau adalah Syeikh Abdurrahman as-Sudais,Imam Masjidil Haram yang nada tartilnya menjadi favorit kebanyakan kaum muslimin di seluruh dunia.
Berkat doa ibunya dikala marah yang benar-benar mustajab itu kini ia benar-benar menjadi seorang imam. Dan semua umat muslim dari seluruh yang pernah berkunjung ke masjidil haram tentu tahu siapa beliau.
Ini menjadi sebuah pelajaran bagi calon ibu atau pun ibu dan bapak agar senantiasa mendoakan yang baik kepada anak, entah itu dalam keadaan marah atau pun kesal. Jangan pernah katakan yang buruk kepada mereka karena setiap ucapan itu adalah doa.
“Janganlah kalian mendo’akan (keburukan) untuk dirimu sendiri,begitupun untuk anak-anakmu, pembantumu, juga hartamu. Jangan pula mendo’akan keburukan yang bisa jadi bertepatan dengan saat dimana ALLAH mengabulkan do’a kalian…” (HR.Abu Dawud)
Demikian Kisah Nyata Doa Mustajab Seorang Ibu. Semoga bermanfaat.
2 comments:
hmm hebat amat tuh ibu xixix komen back y
ibu saya kl lg marah suka bilang,, mudah2 an jd org kaya lo,,, org sukses,, hahah meski antara mulut dan otak serta napsu saat marah tak bisa diajak kompromi, alhamdulillah saya merasakan efek ucapan doa ibu saya itu :D
Post a Comment