Peringatan Dari Allah SWT

Written By Wawan Setiawan on Friday, February 24, 2012 | 3:15 PM

Friday, February 24, 2012

Pada hari jum’at 18 Nopember 2011 aku mendapat musibah kecelakaan yang menyebabkan tulang selangka patah.

Pagi itu aku berangkat kuliah seperti biasa pagi hari jam 7 dan kebetulan hari itu adalah hari ke-5 Ujian tengah semester. Setelah selesai ujian seperti biasa aku berkicau diluar kelas dengan temen-temen bertanya seputar soal yang telah dikerjakan. Teriakan dan tawa diluar kelas  sangat lumrah terdengar jikalau selesai ujian. Pada hari itu adalah ujian mata kuliah speaking yang tingkat kesulitannya terkesan mudah karena dosen speaking ini adalah tipe dosen yang yang tidak pelit memberikan nilai kepada mahasiswa melainkan kebalikannya , hehehe. Tidak aneh pada mata kuliah ini kebanyakan nilainya Kalo tidak A ya B.
Pada waktu itu ujian selesai pada jam 9.30 jadi aku memutuskan untuk singgah sejenak ke kosan teman sambil menunggu waktu jum’at tiba. Disana aku ngobrol sana-sini, tertawa,canda wah pokonya rame deh kalo lagi ngumpul. Dan tak terasa kita ngobrol-ngobrol hingga terdengarlah dengungan suara ngaji dari masjid dan waktu pun menunjukan pukul 11.30. Aku memutuskan untuk pergi jum’atan di luar kampus tepatnya di Masjid Agung Subang.  Sebelumnya salah seorang dari  temanku yang lain ada yang menawarkan agar jum’atan dikampus tapi aku menolak karena alasan kenyamanan karena di Masjid Agung masjidnya luas dan hawanya sejuk.


Setibanya di masjid agung disana aku pergi ke tukang nasi timbel ya maklumlah belum makan dari pagi cuma baru nasi 1 bungkus. Hehehe. Selesai makan aku ambil air wudhu dan masuk kedalam masjid. Disana seperti biasa disana shalat Thahiyatul masjid, shalat sunnah Qabliyah, mendengarkan ceramah, dan kemudian shalat jum’at. Aku masih ingat akan ceramah sang khotib tentang “kerja keras dan jangan putus asa”yang di tampilkan dengan sangat menarik waktu itu beliau sempat menerangkan kisah Maryam yang pergi ke padang pasir dengan anaknya Nabi Isa a.s sampai pada suatu saat di kehausan dan mencari air untuk mengobati dahaganya. Maryam pun pergi ke salah satu bukit tapi tidak ditemukan air. Melihat anaknya Isa a.s yang menangis kehausan beliau pun sampai pergi bolak-balik pulang-pergi sampai tujuh kali hanya untuk mencari air dan akhirnya Allah memberikan pertolongan bagi keduanya sehingga kemudian Nabi Isa a.s secara tidak sengaja menendang-nendang tanah dan dari sana keluarlah air yang sekarang dikenal dengan Air Zam-zam. Penyampaian khotib yang sangat menarik membuat antusias semua jamaah pada saat itu.
Selesai shalaat jum’at disana aku menghampiri teman-temanku yang lain untuk minta izin pulang. Dan anehnya ketika mau bertolak pulang salah seorang temanku mengirim sms agar mengembalikan materi fotocopy Pendidikan Kewarganegaraan dengan ya agak cukup memaksa. Hehehe jangan tersungging eh tersinggung ya buat orang itu hwkwkwk (Soalnya aku liat dia feel Innocence banget padahal bukan karena dia hwkwkw). Akhirnya aku pun memutuskan untuk kembali ke kampus dan di tengah jalan aku melihat dua orang anak perempuan yang hendak menyeberang jalan tapi tidak melihat lajunya motorku dari arah sampingnya. Dari kejuahan aku membunyikan klakson motor  tapi ahh keduanya tidak menengok ke arahku padahal kondisi udah 200 meter dengan motor melaju cukup kencang. Setelah jarak sekitar 10 meter motor pun tidak memungkinkan untuk mengerem dan akhirnya BRAKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK aku meyerempet salah seorang perempuan itu dan jatuh dengan posisi bahu di bawah sementara salah seorang dari perempuan itu jatuh ke sebelah kanan motor. Disana aku hnya memikirkan bagaimana kondisi perempuan yang aku tabrak itu tidak sedikit pun memikirkan kondisi pribadi. Aku terpelanting menghantam aspal dan masih sadar dan membangunkan motor yang tergeletak dan ada pikiran untuk mendekati gadis itu tapi ahhhhh….. tubuhku bergetar sepertinya ada masalah dengan tanganku, aku merasakan sakit seperti mengangkat beban yang sangat berat di pundak kanan sebelah kiri ternyata tulang selangka bagian kiri PATAH. Aku meminta tolong pada orang-orang yang menghampiriku dan disana aku mengerang kesakitan dan sempat merebahkan tubuh ke pinggir jalan saking pilunya menahan sakit. Aku sempat menghubungi temanku dan alhamdulilah ia mengangkat teleponku dan memintanya agar segera ke menghampiriku. Ada dua orang yang tak aku kenal yang menolongku mencarikan pertolongan pertama pada tulangku yang patah. Aku sangat berterima kasih padanya dia sangat tulus mengantarku sampai ke tempat pengobatan di Cisalak yang jaraknya cukup jauh dari tempat kejadian. Oh iya setelah aku Tanya kepada salah seorang temanku alhamdulilahnya gadis itu tidak mengalami luka parah dan bisa berjalan.
Setelah sampai di Cisalak  aku aku menelpon ibuku di rumah dan memberitahukannya agar segera ke tempatku. Alhamdulilah setelah menanti-nanti sekian lama ayah,ibu,bibi,dan pamanku datang. Ibuku langsung menangis sambil mengelus-elus dahiku, aku bilang padanya, “aku baik-baik aja mah ga apa2 kok buktinya kau masih bisa bicara” kataku. Aku dirawat disana selama 10 hari bersama pasien2 yang memiliki kondidi yang sama sepertiku. Didalam hati aku berkata “aku masih bersyukur aku masih diberi kesempatan hidup oleh Allah, semoga ini adalah balasan atas semua dosa yang kulakukan”.
Banyak sekali pelajaran yang aku dapat dari peristiwa itu yaitu belajar sabar, belajar memiliki sikap empati seperti ditunjukan oleh kedua orang yang menolongku walau tak kenal siapa aku dan aku pun juga, selalu hati-hati dan waspada ketika berkendara, lebih bersyukur atas apa yang diberikan Allah padaku dikarenakan ini peringatan atas semua sikap ku dulu yang sedikit sekali mensyukuri nikmat Allah yang begitu banyak. Sekarang aku sadar bahwa begitu banyak nikmat Allah yang telah dianugerahi tapi apa balasanku aku selalu mengeluh dengan keadaan. Pernah suatu ketika ada seseorang yang terjatuh dari motornya tapi aku malah pergi terburu-buru dengan alasan telat masuk kuliah dan masih ada banyak orang disana. Ternyata ada rahasia di balik rahasia dan Allah lah yang mengatur semua ini. Kita sebagai manusia harus bisa mengambil hikmah dari setiap kejadian yang menimpa kita.
Wallahu ‘alam.
Rating: 5 Reviewer:Wawan Setiawan - ItemReviewed: Peringatan Dari Allah SWT
Read More | comments

Tidak Ada Yang Sia-Sia

Written By Wawan Setiawan on Wednesday, February 22, 2012 | 11:33 AM

Wednesday, February 22, 2012

Optimisme adalah memandang hidup ini sebagai persembahan terbaik. Tidak ada sesuatu yang terjadi begitu saja dan mengalir sia-sia. Pasti ada tujuan. Pasti ada maksud. Mungkin saja anda mengalami pengalaman buruk yang tak mengenakkan, maka keburukan itu hanya karena anda melihat dari salah satu sisi mata uang saja. Bila anda berani menengok ke sisi yang lain, anda akan menemukan pemandangan yang jauh berbeda.

Anda tidak harus menjadi orang tersenyum terus atau menampakkan wajah yang ceria. Optimisme terletak di dalam hati, bukan hanya terpampang di muka. Jadilah optimis, karena hidup ini terlalu rumit untuk dipandang dengan mengerutkan alis.


Setiap tetes air yang keluar dari mata air tahu mereka mengalir menuju ke laut. Meski harus melalui anak sungai, selokan, kali keruh, danau dan muara, mereka yakin perjalanan mereka bukan tanpa tujuan. Bahkan, ketika menunggu di samudra, setiap tetes air tahu, suatu saat panas dan angin akan membawa mereka ke pucuk-pucuk gunung. Menjadi awan dan menurunkan hujan. Sebagian menyuburkan rerumputan, sebagian tertampung dalam sumur-sumur. Sebagian kembali ke laut. 


Adakah sesuatu yang sia-sia dari setiap tetes air yang anda temui di sekitar rumah anda?
Rating: 5 Reviewer:Wawan Setiawan - ItemReviewed: Tidak Ada Yang Sia-Sia
Read More | comments

Lilin yang memecah gelapnya malam

Written By Wawan Setiawan on Thursday, February 16, 2012 | 9:05 PM

Thursday, February 16, 2012

Hari kemarin di saat aku selesai mandi ingin melaksanakan shalat maghrib tiba-tiba lampu di kamar mandiku mati. Ya ternyata mati lampu. Dalam kegelapan itu aku mencoba menggapai dan meraih sesuatu. Menggerayang sana-sini mencari handuk, ya aku menemukannya.
Setelah itu aku meminta ibuku untuk mengambilkan lilin yang ada di ruang TV untuk kemudian saya pasang di kamar mandi untuk menerangiku mengambil air wudhu.
Selesai shalat aku keluar menuju ruang TV dan banyak lilin terpasang. Seperti biasa aku berkumpul dengan keluarga disana.


                Kala aku memandang sebuah lilin yang menyala aku memandangnya di saat itu juga seakan-akan dia memberitahuku akan suatu hal akan gejala yang terjadi dalam hidup ini. Ada yang bilang lilin itu bodoh. Mengapa? Dia menerangi dirinya tapi dia sendiri habis terbakar. Tapi di balik itu ada suatu pesan moral yang memberitahuku tentang lilin. Lilin itu mengajarkan aku akan pentingnya membakar sesuatu dalam diri kita supaya kita bisa menerangi orang lain. Ya. Lilin itu mengajarkanku agar kita harus membakar ego kita agar kita bisa berbagi dengan orang lain.
                Di kampus saya punya seorang teman yang mempunyai sifat temperamental. Dia tidak menerima ketika pendapatnya bertentangan dengan orang lain. Dia melakukan banyak cara agar pendapatnya menguat dan setiap kali ada seorang yang mencoba mengasih saran dengan pendapat lain sepertinya sedikit sekali dia menerima, kebanyakan menolaknya apalagi jika tahu orang yang memberinya saran itu dianggap kurang pandai atau dia lebih pandai dari orang itu.
                Lho?? Sebentar bukannya jika kita berpikir kritis itu baik. Bukankah dengan kita berpikir kritis berarti intelektual kita tergolong tinggi. Ya memang itu benar tetapi ini bukan tentang siapa kita tapi tentang cara bagaimana kita menjalin hubungan dengan orang lain. Bukankah jika kita mempunyai persamaan pikiran dengan orang lain akan terjadi ikatan batin, bukankah sahabat sejati kita itu orang yang mengerti akan hidup kita. Bayangkan bila sahabat sejati kita itu memiliki sifat yang selalu bertentangan dengan pendapat kita.Bukankah dengan berbagi kita bisa mendapatkan pelajaran yang belum kita ketahui tanpa kita harus mencarinya? Bukankah dengan berbagi ilmu kita semakin bertambah?
                Sekedar catatan sifat yang saya maksud ini bukan sifat mengalah (Yesman) yang selalu mengiyakan apa kata orang tanpa harus menyaringnya terlebih dulu. Sekali lagi bukan itu. Apabila ada perbedaan pendapat antara kita tentunya kita bisa mengkritiknya secara halus dan bermoral.
                Lilin itu mengajarkan kita harus membakar ego yang selalu bergejolak terutama ketika kita memiliki perbedaan pendapat dengan orang lain. Dengan kita membakar ego maka kita akan mudah bergaul dengan siapa saja. Aminnn.

Rating: 5 Reviewer:Wawan Setiawan - ItemReviewed: Lilin yang memecah gelapnya malam
Read More | comments

BIOGRAFI

Written By Wawan Setiawan on Monday, February 13, 2012 | 2:15 PM

Monday, February 13, 2012

Hi Sobat, ;-)
Perkenalkan, saya Wawan Setiawan. Lahir di Subang, 7 Desember 1991. Anak pertama dari 3 bersaudara. Sekarang berdomisili di kecamatan pusakajaya, Subang.
Saya menyukai aktivitas blogging. Ketertarikan saya dalam dunia tidak lain karena di dalam dunia blogging saya bisa menyalurkan hobi saya yang lain yaitu menulis. Walaupun belum mahir benar dan masih terlihat beberapa tulisan yang masih ngawur (hehe) saya masih suka menulis beberapa artikel tentang motivasi dan kisah-kisah orang sukses 
 Perjalanannya kemudian membuat saya sedikit demi sedikit mengenal tentang dunia Internet Marketing. Internet juga ternyata bisa menghasilkan uang. Walaupun kocek rupiah yang saya dapat dari sana masih recehan (ya maklum lah masih pemula) tapi saya merasa luar biasa senengnya. ;-)
Sekarang masih menjalani pendidikan di Fakultas Keguruan salah satu Universitas Swasta di Jawa Barat. Di kampus, aktif dalam sebuah oraganisasi Dakhwah dan menjabat di bidang Syiar agama terutama Internet. Selain itu saya juga aktif di berbagai Komunitas. Salah satunya adalah Komunitas Blogger.
Saya adalah pribadi yang dinamis, enjoy, juga familiar. Tidak menyukai keangkuhan,pertentangan,debat yang berlebihan, dan perselisihan. Saya lebih menyukai pribadi yang familiar, saling berbagi, positif dan saling menghargai.
Akhir kata salam kenal dari saya jangan lupa Follow di Facebook bisa di klik pada menu Facebook dan bisa share tentang pengalaman masing-masing.
Tetap jalani hidup dengan pikiran dan semangat positif dan……….
S A L A M  P O S I T I F ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! !
Rating: 5 Reviewer:Wawan Setiawan - ItemReviewed: BIOGRAFI
Read More | comments (1)

About Me

My photo
Subang, Jawa Barat, Indonesia
 
Copyright © 2011. Sang Pemenang . All Rights Reserved.
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template modify by Creating Website